Melihat Faras seperti orang yang sedang panik dan kebingungan, Chintya pun langsung bertanya kepadanya. Apa lagi tadi Mamahnya Abighail sempat berbicata dengan Chintya. Jadi Chintya tahu jika Mamahnya Abighail juga suaranya terdengar seperti seorang yang sedang kepanikan.
"Ada apa Mas?"
"Saya harus pulang sekarang juga. Abighail katanya di jahatin sama orang dan sekarang jadi nangis terus. Udah gitu ga mau keluar kamar."
"Kalo gitu aku juga ikut ya Mas."
"Iya, ayo."
Akhirnya Chintya ikut ke rumah Faras. Di jalan perasaan Faras sangat tidak karuan. Pikirannya terus tertuju kepada Abighail. Akhirnya Faras menelpon Ayahnya untuk meminta bantuan kepadanya.
"Hallo Yah. Assalamualaikum."
"Waalaikumsallam. Ada apa nak? Tumben telepon Ayah. Suara kamu juga kaya orang lagi panik giy."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください