"Hmm, boleh lah Tan. Sekarang berarti aku panggil Tante itu Bunda ya?"
"Iya, nak. Makasih ya kamu udah mau manggil Tante itu Bunda."
"Yoi Tan, sama-sama. Eh, Bun. Haha."
"Hehe. Sini Bunda peluk dulu."
Kemudian Fifi pun langsung memeluk Abighail dengan sangat erat. Pelukannya itu terasa begitu hangat. Seperti layaknua pelukan seorang Ibu kepada anaknya.
Tidak lama kemudian pelayan restoran itu kembali lagi untuk memberikan semua pesanan makanan mereka bertiga.
"Permisi, pesanannya."
"Iya. Makasih ya Mba."
"Sama-sama. Kalo gitu saya permisi dulu."
"Iya."
Dan kini Abighail serta Ayah dan Bunda barunya menikmati makan malam mereka di salah satu restoran yang berada di Ibu kotaa Jakarta. Abighail dan Fifi semakin dekat saja. Malam ini mereka berdua saling menyuapi satu sama lain, berfoto, dan bercanda bersama. Sampai Ayah Abighail merasa sudah di cuekin oleh mereka berdua.
"Kalin berduaan aja. Ayah sendirian nih jadinya. Ayah pulang aja deh kalo gitu."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください