Sementara di sisi lain, perubahan di wajah Raka Kamandaka ternyata bisa dilihat pula oleh Nini Kembang Kananga. Sebagai tokoh persilatan yang namanya sudah menggetarkan kolong langit, ditambah lagi dengan pengalamannya yang tidak terhitung, tentu saja dirinya dapat menebak makna dari perubahan itu.
"Raka, ada apa denganmu?" tanyanya sambil menatap pemuda itu.
"Ah … ti-tidak, Nini. Aku hanya tak menyangka saja bisa bertemu denganmu," kata Raka tidak berani berdusta.
"Apakah kau mengenalku? Ataukah kita pernah bertemu sebelumnya?"
"Tidak, Nini. Sebetulnya, aku mengetahui siapa dirimu tak lebih cuma dari cerita mendiang guruku saja. Dia sering mengatakan bahwa dunia persilatan Tanah Pasundan ini terdapat tokoh-tokoh wanita yang mempunyai kemampuan tak terukur. Dan beliau menyebutkan bahwa kau termasuk di dalamnya," jawab pemuda berjuluk Pendekar Pedang Pencabut Nyawa itu.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください