Wajahnya menggambarkan perasaan kaget. Siapapun yang berada di posisinya, memang pasti akan merasakan kekagetan yang serupa.
Keris Batara Siwa bukanlah pusaka sembarangan. Keris itu konon katanya milik pendekar tersohor di zaman dahulu. Puluhan tahun silam, pendekar tersebut berhasil melenyapkan kejahatan hanya dengan mengandalkan keampuhan pusaka itu.
Sungguh tidak disangka, pusaka yang dulu digunakan untuk kebaikan, sekarang malah digunakan untuk kejahatan.
Eyang Raga Bayu jelas tidak terima dengan apa yang dia saksikan saat ini. Sebagai orang yang menjunjung tinggi kebenaran, dirinya tidak bisa membiarkan hal seperti itu terus berlanjut. Bagaimanapun juga, dia harus bisa merebut kembali Keris Batara Siwa itu.
Wutt!!!
Dalam pada itu, serangan Senopati Taruma Sena sudah berada di hadapannya. Keris Batara Siwa melancarkan sebuah tusukan yang langsung mengarah ke jantung. Titik paling bahaya dari semua titik lainnya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください