Di arena pertarungan, kedua belah pihak yang terkait sudah mengeluarkan jurus pamungkasnya masing-masing.
Jurus Seribu Tapak Nanggala Bharatyuddha milik Raka Kamandaka sudah digelar beberapa saat yang lalu. Begitu juga dengan Jurus Tapak Dewa Sesat milik Pendekar Tapak Dewa.
Jurus itu merupakan jurus terakhir. Malah bisa dibilang dua kali lebih dahsyat dari Jurus Tapak Iblis miliknya.
Kalau Jurus Tapak Iblis beracun, maka Jurus Tapak Dewa Sesat lebih beracun lagi. Jika jurus itu keji, maka jurus yang sekarang jauh lebih keji.
Wutt!!! Wutt!!!
Blarr!!! Blarr!!!
Benturan keras dan ledakan nyaring terus terdengar mewarnai pertarungan. Mereka sama-sama ingin merobohkan.
Raka Kamandaka tidak mau menyerah. Walaupun sekarang kedudukan di antara mereka masih imbang, tapi dirinya yakin bisa keluar sebagai pemenang.
Wushh!!!
Tiba-tiba pemuda serba putih itu melompat tinggi. Berbarengan dengan gerakan tersebut, dia langsung memberikan serangan yang mengarah ke ubun-ubun.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください