Raka Kamandaka yang mendengar cerita itu langsung merasa geram. Dia sangat-sangat marah. Amarahnya berkobar kembali.
Dalam hati kecilnya, dia menjadi yakin bahwa perampokan itu hanyalah sebuah siasat. Salah satu cara yang digunakan pihak musuh untuk memancing Seruling Gading Kuning dan Tongkat Merah untuk masuk ke sana.
Setelah kedua sahabat tuanya masuk, maka mereka segera mengeroyoknya sedemikian rupa.
Berpikir sampai ke situ, mau tak mau Raka harus mengakui kecerdasan musuh dalam menjerat orang-orangnya.
"Sekarang, di mana mereka?" tanyanya setelah beberapa saat kemudian.
"Kami semua ada di sini. Kau tidak perlu repot-repot mencari kami,"
Sebuah suara berat dan serak parau tiba-tiba terdengar dari arah belakang tubuhnya. Walaupun suara itu diucapkan secara perlahan, tapi karena suasana di ruangan itu sangat sepi, maka siapapun dapat mendengarnya dengan jelas.
Raka sedikit tersentak. Buru-buru dia berdiri dan membalikkan tubuhnya ke arah asal suara.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください