Hati si Elang Gunung langsung bergetar keras ketika mendengar ucapan pemuda serba putih di hadapannya itu. Antara mimpi atau nyata, antara percaya atau tidak. Sekarang kekagetan dapat terlihat jelas di wajahnya.
Bukan cuma dia seorang yang mengalami hal seperti itu. Malah Dewi Berwajah Setan dan si Bopeng Kurus juga sama.
Ketiga tokoh sakti itu benar-benar terkejut. Mereka sungguh tidak menduga akan kejadian hari ini. Mimpi pun ketiganya belum pernah bahwa pemuda yang memilih untuk terjun ke jurang tanpa dasar sambil membawa kitab pusaka itu, ternyata dia masih segar bugar.
"Kau … kau adalah Raka Kamandaka?" tanya si Elang Gunung memastikan. Suaranya bergetar. Jelas, dia masih belum yakin dengan apa yang dialaminya pada saat ini.
Orang yang sudah dia bunuh selama tiga tahun terakhir memang banyak. Namun yang hampir dia bunuh di tepi jurang Hutan Larangan hanya satu, kalau bukan Pendekar Pedang Pencabut Nyawa, siapa lagi?
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください