Meskipun rumah yang dihuni Karyan tidak sebagus rumah milik Rinto, tetap saja membuat Usman kagum. Rumah itu terlihat berdiri dengan kokoh dan rapih. Walau berada di pinggiran kota dan dekat dengan hutan. Tapi yang menjadi poin pentingnya, rumah yang dihuni oleh pria paruh baya itu memang cukup asri. Udaranya yang masih bersih dari asap kendaraan. Karena jarang ada tempat yang masih jauh dari hiruk pikuk kota.
"Bagaimana, Usman? Rumahku? Yah, walaupun tidak sebagus dan sebesar milik majikan, tetapi ini adalah istana milikku. Jadi tidak ada yang bisa menggantikan rumah ini, sekalipun dengan rumah yang mewah itu," ujar Karyan dengan penuh percaya diri.
"Iya, Pak. Ini rumahnya bagus. Di sini juga pemandangannya bagus dan rapi," sahut Usman. Ia memperhatikan di sekitar. Rumah-rumah di sekitarnya juga jarang dan tidak sempit seperti di tempat kebanyakan.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください