Malamnya jam 7
Aku izin keluar kamar untuk melihat tv di ruang tunggu, aku mau melihat TITS (This is Talk Show), mau mencoba menilai Huanin dalam membawakan acara tanpa diriku.
.
.
Fase pertama adalah nyanyian pembuka, dia memilih untuk menggunakan rekaman ulang.
Fase kedua mulai ngobrol ringan.
Fase tiga tanya jawab.
"Yap, ini jadi membosankan" Pikir ku
Fase empat ke lima terjadi kericuhan di sana, bintang tamu tak suka dengan cara Huanin dalam memegang tubuhnya, cekcok dan berujung dengan bintang tamu meninggalkan tempat shooting.
Percakapan singkat.
"Sodara Hua, apa maksud anda memegang saya!"
"Saya hanya memegang pundak"
"Tidak! Anda memegang pantat saya sebelumnya! Jangan kira saya tidak tau itu! Anda adalah lelaki buruk!"
"Hey, aku hanya memegang pundak mu tak lebih!" Huanin jadi ikutan marah
"Aku merasakan anda menyentuhnya!"
Staf datang dan mencoba melerai.
...
Huanin tampak kebingungan di sana karena kekacauan setelah bintang tamu pertama meninggalkan tempat.
Layar jadi gambar bergaris, artinya saluran tv di putus dari pusat.
"Dia memang anak monyet babun, mesum dan tak tau sopan santun" Ucap ku, aku mengetahui jika tadi tangannya memang menyentuh pantat bintang tamu, entah itu sengaja atau tidak bintang tamu tetap tak terima, kemungkinan juga karena mata monyet babun itu sedari awal hanya menatap dada bintang tamu yang tampak sedikit terbukanya di bagian belahan
Dia kurang briefing dan kurang komunikasi dengan bintang tamu, tak sama seperti ku yang mana melarang pakaian terlalu terbuka seperti itu, sebab itu bisa menghilangkan fokus dan acara ini tak cocok dengan tampilan seperti itu, perlu di ingat ini adalah program comedy dan edukasi.
"Ya, biarlah apa yang akan terjadi, biarkan pak direktur yang mengurus ini sendiri" Pikir ku tak mau ambil pusing, namun ku yakin pasti Huanin terancam pidana dan acara tv ku bisa di tangguhkan sementara atau mungkin permanen
Kembali ke bangsal.
"Kenapa kamu tampak buruk begitu suami?" Wanqiu tanya dan itu menyebabkan ibu dan ayah ingin tau
"Aku barusan melihat tv, program acara ku di kacaukan oleh host lainnya, dia melakukan pelecehan seksual dan sekarang acaranya berhenti sebelum jam tayang usai" Balas ku
"Si Huanin itu atau host pembantu lain??" Wanqiu tau namanya sebab di layar tv tertera nama host saat acara mulai
"Ya si Huanin anak Monyet babun itu, dia mengacaukan segalanya"
"Lalu bagaimana kamu nantinya nak?" Ibu
"Ya aku gak ada masalah bu, sebab posisi ku bukan pemimpin acara lagi, namun efeknya program acara ku bisa di tangguhkan atau mungkin di larang tayang lagi"
Wanqiu kaget sebab jika program tv di larang tayang, suaminya akan kerja apa.
"Tapi kamu tidak akan di pecat kan nak?" Ibu
"Mana mungkin, pak direktur sudah ku beritahu soal keponakan si monyet babun itu, pak direktur bilang akan bertanggung jawab jika terjadi sesuatu, aku tak ada urusannya dengan ini jadi jika dia memecat ku maka akan ku ambil jalur hukum"
"Tapi kamu tak jadi host lagi dong suami?" Wanqiu
"Itu masih tanda tanya, mari lihat besok saja, aku akan ke kantor pagi hari untuk meminta kejelasan"
"Hajin kenapa kamu tampak tenang? Ini pekerjaan dengan bayaran mahal bukan?" Ayah
"Ya untuk apa juga panik, paling paling acara tv hilang, namun jangan lupakan aku ini di posisi pemimpin acara aslinya, jadi jika acara itu hilang maka buat lagi saja, toh sebenarnya acara tv itu bertahan paling lama 2-3 bulan saja rata rata"
"Tapi kerja keras mu jadi sia sia karena orang itu" Wanqiu mau marah pada Huanin
"Hey istri, tak perlu marah, aku yakin ada seseorang yang jauh lebih marah sekarang"
.
.
Ctarrr!!
Botol bir di banting di depan Huanin oleh pak direktur.
"Seharusnya aku mendengarkan omongan Hajin, kamu manusia bodoh! Sudah ku beri kesempatan dan peluang untuk mu mengambil alih acara, namun begini balasan mu! Monyet saja mungkin lebih pintar dalam berterima kasih!!"
"Paman tapi aku benar benar tak menyentuhnya, dia terlalu sensitif"
"Masih bicara lagi maka akan ku patahkan leher mu, sekarang kamu pergi dari sini, urusi hukum dan jangan pernah membawa nama Stasiun Tv ku, kamu ku pecat dari sini!"
"Paman tapi..?"
"Pergi atau aku akan memecat juga ayah mu itu, bisa bisanya dia yang pintar punya anak seperti mu yang bodoh dan otak mesum"
.
.
Rabu jam 9 pagi.
Aku berangkat sebelum jam masuk ku.
"Tuan Hajin, anda telah di tunggu di ruangan direktur"
"Oke aku akan ke sana"
...
Ketuk dan di persilahkan masuk.
"Halo pak apa kabar" Ucap ku agak bercanda
"Halo halo muka mu hitam itu, aku sangat buruk sekarang"
"Itu salah mu sendiri pak, sudah ku bilang keponakan mu itu monyet babun, sekarang terbukti kan sikap aslinya dan langsung menunjukan padamu di depan tv besar mu ini" Ucap ku sambil memegang tv 40 inch di sana.
"Hentikan itu Hajin, lalu bagaimana sekarang menurut mu, Qisu sudah mengundurkan diri karena kericuhan yang di timbulkan keponakan bajingan ku itu"
"Acara sudah tak bisa di selamatkan, acara sudah di cap buruk karena keponakan mu itu, membuat citra yang sangat sangat buruk, jadi tak ada yang tersisa lagi di acara itu" Aku berkomentar
"Apa memang tidak bisa? Paling tidak sampai kontrak sponsor usai?" (Sekitar 6 bulan lagi)
"Itu salah mu sendiri pak yang menyebabkan acara itu berhenti, aku sudah memperingatkan, bahkan sampai 3 kali, kamu tak peduli dan inilah hasilnya"
"Astaga, jika tau begini aku juga tak akan mau, namun jika acara berhenti bisa bisa aku di minta bayar ganti rugi atas pemutusan kontrak secara sepihak"
"Itu derita anda pak, tapi saran ku pertama tak usah ambil pusing dan buat Huanin membayar ganti ruginya, kedua kemungkinan dia tak mampu, jadi mari diskusikan lagi dengan pihak sponsor dan bilang ke mereka bahwa iklan akan di alihkan ke program lain"
"Aku sebenarnya meminta mu ke sini untuk membantu mu membuat program acara baru, apa pun yang kamu butuhkan namun kamu harus bisa menjamin jika acara akan sepopuler TITS maka akan ku sediakan"
"Untuk sekarang aku belum punya ide pak, sebenarnya ada satu namun ini drama, ku rasa pendapatan dan pengeluaran lebih banyak pengeluaran, sebab dana awal ku taksir bisa sampai jutaan yuan"
Pendapatan dari iklan tiap eps TITS adalah 500 rb - 1 juta yuan, jika di potong biaya per eps 70 rb, masih sisa banyak, lalu jika ada program lain yang menyaingi tak peduli biayanya ratusan asal masih ada kembalian itu tak masalah!
"Drama teater maksud mu?" Pak direktur masih belum tau
"Bukan, tapi drama film, intinya film biasa cuma bergenre drama, jadi ku sebut ini drama"
"Berapa biaya awal dan biaya lanjutannya?"
"Ini drama pendek dengan 16-24 eps saja, namun penayangannya tiap minggu, jika anda mengejar jumlah iklan maka ku katakan akan merugi" Dulu banyak drama di buat karena media Penyiaran tak hanya tv, ada blibli, netflik, vidio, catchplay, dll, sehingga profit terlihat dan biaya film tertutupi
"Kalau begitu ganti saja sinetron yang tiap hari tayang" Pak direktur memberikan masukan
"Aku tak bisa pak, aku tak punya pengalaman apapun di bidang itu, aku pernah mendengar bahwa buat film layar lebar dengan sinetron, lebih susah buat sinetron sebab itu punya banyak eps dan kesulitan utamanya adalah mempertahankan sifat karakter"
"Ayolah Hajin jangan mempersulit begitu, ku beri 1 minggu dan ku harap kamu segera membawakan padaku rancangan ide baru mu oke, yang penting membuat ku untung jangan buntung"
.
.
Pergi ke bagian tim TITS, mengatakan pada kru bahwa program acara TITS akan di tunda sampai kondisi mereda.
Para kru bisa memahami dan mereka mengerti keadaannya.
.
.
Di ruangan ku.
Pikirkan ide untuk projek berikutnya.
Aku punya list program di kehidupan sebelumnya, namun aku punya banyak pertimbangan jika di tahun sekarang.
Seperti acara take me out, itu acara mencari jodoh, tapi susahnya di sini adalah acara tersebut tidak bisa live secara langsung, jadi perlu rekaman dan editing, sehingga ini tak memenuhi kriteria pak direktur.
Be a millionaire, bisa ku lakukan namun aku kurang suka jadi penipuan, sebab aku pasti bertugas memastikan kontestan tak boleh menang hadiah utama atau kedua.
Super family 100, itu ide yang bagus tapi entah kenapa aku kurang sreg, aku jarang nonton acara itu sebab host nya kurang bisa bercanda walaupun genre utama adalah komedi.
"Ugh, ini membuat ku bingung, andai saja aku kembali di tahun 2000 an!!"
Menyaingi program TITS, itu omong kosong sebab acara itu bahkan bisa mengalahkan drama di tahun aslinya.
"Eh tunggu sebentar, lalu acara apa sebelum TITS muncul?" Pikir ku
Coba kembali pikirkan!!
"Drama teater!!" Aku kembali teringat
Drama teater namun dengan fokus utama adalah parodi, jadi ini bergenre komedi tak sama seperti teater pada umumnya yang bergenre ilmu.
Acara ini dulunya melibatkan 10 artis komedian, namun sekarang mereka bahkan belum jadi artis kemungkinan, apa mungkin acara ini akan sama suksesnya jika 10 anggota asli tak ada di sana?
Entahlah, di pikir bikin pusing namun jika tak dipikir kapan bisa kelar.
Tabungan di bank masih sisa 100 rb lebih, apa mungkin waktunya berhenti dan mulai kembali ke desa saja?
"Wanqiu mungkin tak akan setuju" Pikir ku
..
Seperti tak ada pilihan maka ku buat saja acara super family 100, buat rancangan program yang berisi kegiatan program, anggaran dana, dan tokoh tokoh yang terlibat.
Aku tak ingin jadi host di acara ini, jadi lebih baik cari yang lain namun yang tetap bisa melucu.
.
Jam 5 sore di rumah sakit, jam 4 aku pulang namun ke apartemen dulu untuk mandi.
Istri tak ada di apartemen, jadi dia kemungkinan ada di rumah sakit.
"Suami" Wanqiu berdiri dan menyapa di luar kamar
"Kamu kenapa kamu di luar tidak masuk? Disini dingin" Tegur ku
"Di dalam aku merasa gerah, jadi keluar sebentar untuk menyejukan badan, lalu bagaimana dengan pekerjaan mu, kamu masih kan?"
"Bicarakan itu nanti saja, aku mau melihat Qinqin dulu, kamu jangan terlalu khawatir, jikalau aku di pecat nantinya pun, aku akan tetap bertanggung jawab padamu"
"Ish"
.
.
Masuk dan menyapa kedua orang tua dan adik.
Ayah dan ibu di awal sebelum berangkat sudah ku bicarakan baik baik, jika saat kumpul dan ada Qinqin jangan pernah membahas soal pekerjaan ku entah itu baik atau buruk.
Tapi. ..
"Kakak bagaimana pekerjaan mu jadinya?" Qinqin memberanikan tanya
"Pekerjaan ku baik baik saja, oh iya ayah ibu, besok teman teman ku akan datang berkunjung sekitar jam 9 pagi, jadi aku akan menginap di sini kemungkinan, jadi mari bertukar tugas sejenak, ibu dan ayah silahkan tidur di apartemen, aku dan Wanqiu di sini, kalian datang kembali pagi tak apa sekalian bawakan sarapan"
"Menantu kamu tidak ada masalah tidur di sini?" Ibu tanya
"Aku menurut dengan suami saja bu"
"Baiklah kalau begitu, nanti aku dan ayah akan pulang"
Perlu satu wanita di untuk tetap di sini, sebab Qinqin wanita. (Pahami saja)
.
.
Jam 7 ayah ibu pergi.
"Qinqin, jika kamu sembuh nantinya ingin apa? Biar aku belikan, katakan saja"
"Aku tak ingin apa apa, kondisi normal ketika berjalan, berdiri, duduk dan bisa jongkok normal adalah keinginan utama ku saat ini"
Aku tertawa.
"Maksud ku barang, kamu sekarang tidak bungkuk jadi kemungkinan baju mu akan kedodoran, apa tidak mau ganti?"
(Qinqin setelah di operasi mengenakan pakaian pasien khusus yang bisa buka tutup bagian punggung dengan mudah, sebab selama 1 minggu, dokter perlu mengecek jahitan secara rutin tiap hari, jadi ia tak bisa pakai pakaian asal seperti kaos atau kemeja, ingat posisi Qinqin yang harus tengkurap dan belum bisa duduk)
"Gantinya nanti saja, baju aku bisa beli sendiri nanti"
"Eh ya jangan dong, kakak mu ini ingin memberikan hadiah untuk kesembuhan mu"
"Benar Qinqin katakan saja tidak masalah kok" Wanqiu
"Kakak ipar, aku beneran tidak usah di belikan, aku punya uang banyak, jika untuk membeli pakaian baru pun bisa dapat 2 sampai 3 potong, jadi jangan buang buang uang lagi"
"Ini bukan buang buang uang, tapi menggunakan uang untuk kebutuhan"
"Kalau begitu nanti saja ku katakan kalau sudah sembuh" Qinqin menghindarinya
"Oke, jika sudah sembuh jangan ragu meminta, tapi jangan meminta calon suami padaku, aku tau teman teman ku ganteng ganteng, tapi Kamu masih terlalu muda" Goda ku
"Ish, siapa juga yang ingin suami"
.
Besoknya jam 7 ayah ibu datang membawakan sarapan untuk kami bertiga, Qinqin sudah aman untuk makan yang lunak.
Jam 9 teman teman kantor ku datang, ada 24 orang, bahkan Pak Qiyu pun juga datang, sepertinya dia ingin memberi ku muka karena sewaktu di kantor kemarin dia tak sempat bertemu dengan ku.
Mereka berkenalan juga dengan istri ku, sedikit bercanda dan ngobrol soal kondisi di desa tempat masing masing, bertukar pendapat dan kesusahan yang terjadi.
Terakhir mereka pamit dan tak lupa memberikan amplop untuk Qinqin, Aku mencegah mereka memberikan begitu juga Qinqin menolak, namun mereka bersikeras karena tak baik jika datang menghabiskan makanan namun tak meninggalkan sesuatu, apalagi untuk yang sedang sakit, berhubung Qinqin masih remaja jadi dia yang di beri.
24 orang masing masing memberi 24 amplop, plus satu titipan dari pak direktur.
.
.
Mereka pergi dan pamit.
"Jangan lupa nanti kerja dan buruan buat ide baru pak"
"Jika kalian terus memaksa dan menekan ku maka kemungkinan aku bisa stres"
"Hahahah, jangan di anggap beban pak"
.
.
Aku dan Wanqiu kembali ke apartemen sebab aku perlu persiapan untuk pergi kerja.
"Ibu simpanlah uang yang di berikan teman temannya kakak untuk membantu biaya rumah sakit" Qinqin menyerahkan semua amplop yang di terimanya tanpa tau berapa isinya
"Ya" Ibu menerima
Bongkar di tempat dan simpan di satu tempat.
Uang berisi dari nominal 50 yuan sampai yang paling tinggi ada 200 yuan (dari pak direktur dan pak Qiyu)
Ibu kaget mengetahui nominal tiap amplop, sebab paling rendah amplopnya sama dengan gaji pabrik di desa.
"Apa benar ya orang kota itu suka menghamburkan uang" Pikir ibu
(Teman teman Hajin bisa memberikan banyak sebab mereka telah di beri banyak juga oleh Hajin, gaji 3 bulan semenjak program TITS tayang hingga berakhir mereka bisa mendapatkan hingga 30 rb yuan per orang)
..