"Duh, kenapa kamu masih belum dandan juga sih?! Tuh di luar ada tamu yang harus kamu layani lagi malam ini."
Leony sungguh lelah setiap hari seperti ini. Ia ingin berhenti saja dari pekerjaan ini. Namun, Mira tak akan melepaskannya begitu saja. Terkadang, Leony agak sedikit merasa risih karena parasnya yang begitu cantik hingga disukai banyak pria di sini. Andai ia berwajah biasa saja, mungkin tak akan seperti ini.
"Heh, malah melamun lagi! Cepet sana dandan yang cantik! Biar orang banyak yang naksir, terus jadi duit!" gertak Mira padanya.
"I–iya, Mi." Leony lekas berdandan di depan meja rias.
"Nah, gitu dong."
Akhirnya, Mira ke luar dari kamar Leony. Wanita itu menutup pintu dengan perlahan sambil melenggak-lenggokkan pantatnya yang berisi.
"Sampai kapan aku harus begini sih?! Aku capek kalau disuruh kayak gini! Nyari duit kok susah banget, ya."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください