Di dalam Taksi. Tepat Ravia berada, sekarang dia mulai memainkan ponselnya, mencari nomor lelaki yang dikenalnya di bandara waktu itu, sudah di simpan nomornya itu di dalam ponselnya. Bahkan keduanya sudah sesekali saling mengechat dan menelepon, meskipun tidak bertemu lagi usai di bandara itu, tapi bagi Ravia, Hotra alias Santa menyenangkan juga. Sudah dianggap seperti kakak juga olehnya.
Ravia tak perduli dengan seseorang yang mengikutinya di belakang, asalkan dia tidak macam-macam itu sudah aman. Lagian misalnya kalau dia mencoba kabur untuk menghindari seseorang yang mengikutinya itu takutnya papanya marah, jadi membiarkannya saja. Mungkin dengan begitu supaya papa dan mamanya tau tempat markas Raj juga. Enggak mungkin kan Raj marah sama keluarganya ketika mengetahui di mana markasnya berada.
Dengan menekan tombol untuk memanggil Ravia pun menaruh ponselnya di telinganya, menunggu diangkat oleh Hotra.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください