webnovel

Pijat Thailand

srama Anak Laki-Laki

Manila dan Bangkok yang telah kembali ke asrama merasa heran mengapa Bandung masih belum kembali ke asrama. Kedua anak laki-laki itu mulai mengkhawatirkan kondisi temannya tersebut.

"Aku merasa was-was, jangan-jangan dia mengalami musibah," ucap Manila khawatir seperti seorang ibu yang merasa gelisah begitu anaknya tidak pulang-pulang ke rumah.

Dan ucapan Manila itu memang benar adanya, bahwa Bandung sendiri tengah mengalami sebuah musibah yang membuatnya kesulitan untuk kembali ke asrama.

"Kalau begitu kau hubungi saja dia," suruh Bangkok.

Manila kemudian mengeluarkan ponsel pintarnya dan mencoba menghubungi Bandung namun sebelum ada nada suara panggilan tersambung. Tiba-tiba saja dirinya mendengar suara nada dering dari ponsel lainnya.

"Coba lihat ponselmu sepertinya ada panggilan masuk dari sana," tegur Manila pada Bangkok.

Bangkok merasa heran karena saat ini ia sama sekali tidak membawa ponsel. Ponsel pintarnya sedang ia isi daya di kamar Amsterdam.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください

次の章へ