webnovel

PROLOG

Fikseidon Sebuah Kerajaan kecil yang terbagi menjadi 4 wilayah bagian, Dipimpin oleh seorang Raja yang tampan, baik hati, bijaksana namun bukan rahasia umum lagi, bahwa King Gideon mempunyai gairah sex yang tinggi, hal ini sudah diketahui dibelahan wilayah Fikseidon, bahkan Permaisurinya yang bernama Clarinda tak mampu lagi mengikuti gairah sex King Gideon, sehingga Permaisuri merelakan King Gideon mencari selir untuk ditiduri, namun permasalahan yang terjadi adalah King Gideon tidak hanya menikmati tubuh wanita, King juga menikmati tubuh Pria, King tidak perduli jenis kelamin, yang terpenting baginya adalah kepuasaan sex yang bisa dia dapatkan.

Wilayah barat bernama Muscula, sebuah wilayah yang dihuni oleh orang orang yang berbadan tinggi besar bagaikan raksasa, Muscula juga dikenal sebagai Giant village atau Desa Raksasa, Masyarakat Muscula memiliki tinggi rata rata mencapai 250CM dengan berat badan yang hampir sama dan juga massa otot yang benar benar kekar, sehingga hal tersebutlah yang menjadikan mereka dikenal dengan The Giant, Masyarakat Muscula mahir dalam menggunakan pedang serta berkelahi tak kenal rasa takut, selain mahir menggunakan pedang, Masyarakat Muscula juga mahir dalam membuat pedang dan senjata perang lainnya, Karena fisik mereka yang kuat tak terkalahkan, Baik pria maupun wanita Muscula kebanyakan direkrut menjadi panglima perang untuk mempertahankan wilayah kekuasaan Fikseidon, hal ini juga yang membuat Kerajaan lain harus berpikir seribu kali untuk menaklukan Fikseidon.

Wilayah timur bernama Femigo, lebih dikenal dengan wilayah surga, dikatakan wilayah surga karena wilayah ini menghasilkan wanita cantik dan pria yang tampan, rata rata penduduk Femigo mempunyai kulit putih yang mulus dengan bola mata berwarna hijau yang sangat indah, baik pria dan wanita Femigo mempunyai banyak kemiripan, hampir tak dapat dibedakan dari segi wajah, wajah Pria di wilayah ini sama cantiknya dengan wajah wanita, hanya saja masih bisa dibedakan dari rambut. wanita Femigo membiarkan rambut mereka panjang terurai sedangkan prianya berambut pendek, itulah yang membuat mereka tampak berbeda. King Gideon sering datang ke Femigo hanya untuk mencari rakyatnya yang akan dijadikan selir, situasi di Femigo memang sangat indah, wilayah ini tumbuh subur dengan lahan pertanian dan juga bunga, dan satu satunya pasar perdagangan terbesar ada di Femigo, selain itu, keahlian penduduk Femigo adalah sihir untuk penyembuhan, penduduk disini juga sudah melahirkan banyak tabib yang piawai.

Wilayah Utara Fikseidon, Wilayah yang cukup seram dan membuat bulu kuduk merinding bagi orang luar yang baru menginjakkan kaki disana. Wilayah ini bernama Sura, wilayah dengan penduduk yang memiliki ilmu sihir hebat, dan kebanyakan ilmu sihir yang digunakan adalah Sihir Hitam, King sangat memperhatikan wilayah Sura, sebab tumpuan kekuatan magic ada disana, selain dikenal dengan Desa Penyihir, penduduk sura juga dikenal dengan banyak peramal yang handal, berkat bantuan para peramal sura juga, Kerajaan Fikseidon bisa memenangkan perang dengan mudah, oleh karena itu King sangat menghormati wilayah ini.

Wilayah selatan, tidak ada yang spesial dari wilayah selatan, sehingga wilayah ini tidak cukup seru untuk dibahas bahkan hampir terlupakan, wilayah ini bernama Erei, penduduk Erei tidak mempunyai kelebihan yang menonjol, mereka tidak memiliki keahlian dibidang apapun selain berburu, oleh karena itu wilayah Erei sedikit kurang diperhatikan sebab mereka tidak memiliki kontribusi dalam membantu peperangan. Bagi mereka yang tidak bisa berburu, terpaksa harus menjadi budak di kota Fikseidon ataupun di wilayah lain, di Wilayah Erei tidak ditemukan lagi wanita wanita muda, yang ada hanya tetua, setiap wanita yang lahir di wilayah ini maka akan dikubur hidup hidup untuk menutup keturunan lebih panjang, penduduk Erei sudah pasrah dengan nasib mereka yang setiap tahunnya dijadikan tumbal.

Tradisi Fikseidon yang turun temurun adalah Persembahan untuk Dewa Pigetrus, yang diyakini sebagai dewa keselamatan, Pigetrus dipercaya dapat membantu menyelamatkan Fikseidon dari segala marabahaya dan bencana, sehingga setiap tahunnya diadakan persembahan atau tumbal, dikarenakan Erei adalah wilayah dengan kasta terendah, mereka yang tidak memiliki keahlian menjadi yang pertama untuk di tumbalkan di Bukit Feogor, Bukit yang memisahkan antara wilayah Sura dan Femigo. Setiap tahun akan ada penjemputan tumbal di wilayah Erei yang dilakukan oleh panglima dari wilayah Muscula.

Seperti hari ini, tepat dimana hari persembahan akan diadakan 7 hari lagi, tampak sebuah keributan terjadi di sebuah rumah kecil yang terletak di wilayah Erei, Seorang Pria remaja sedang menangis, ia berteriak dan meronta ronta saat seorang panglima dari wilayah muscula membawanya.

"ayah... ibu..., Ellie tidak mau, Ellie mohon tolong Ellie" Teriaknya sambil menangis, namun tubuh kecilnya tidak bisa berbuat apa apa digendongan panglima berbadan raksasa itu, Namun kedua orang tua yang malang itu hanya bisa melihat anaknya dibawa pergi, mereka tidak bisa berbuat apa apa, mereka hanya mampu menangis, ini sudah takdir dari sang Dewa, jadi mau tidak mau mereka harus merelakan anaknya.

"maafkan ibu nak" Lirih wanita tua yang terus menangis didepan rumahnya.

Pria remaja bernama Ellie masih meronta ronta, dia meminta dilepaskan, dia tidak ingin menjadi tumbal, dia takut, dia masih terlalu muda untuk ini, dia menyesal karena menjadi anak yang pemalas, sehingga ia tak punya keahlian apa apa dan akan menjadi tumbal untuk diserahkan pada sang Dewa, Ellie terus menangis digendongan dan tangannya memukul pundak sang Giant.

"Turunkan anak itu!!" Seorang Pria menghadang sang Giant, ia menghunuskan tombaknya yang sering digunakan untuk melakukan perburuan.

Pria itu tampan, dengan tubuh kekar dan tinggi badan sekitar 180CM, namun tetap saja tidak sebanding dengan sang Giant, untuk ukuran manusia normal, pria itu memang termasuk gagah, namun untuk berhadapan dengan sang giant, pria itu bukanlah lawan yang sesuai, namun pria itu menatap tanpa rasa takut.

"Kak Edgar, tolong Ellie kak, Ellie tidak mau ikut" Teriak Ellie pada pria yang menghadang mereka.

"Menyingkirlah" Sang Giant memerintah dengan suaranya yang dalam dan menggema, suaranya besar sebanding dengan tubuhnya.

"Turunkan adikku!" Teriak Edgar lebih keras. "sebagai gantinya, bawa Aku!" Edgar melempar tombaknya, ia memejamkan mata, bulir bulir kristal bening keluar dari dua kelopak matanya, ia menangis. Edgar mengorbankan dirinya demi Ellie, adik semata wayang yang sangat ia sayangi.

"Aku salut dengan keberanian dan pengorbananmu, baiklah jika itu yang kau inginkan" Ujar sang Giant menurunkan tubuh Ellie, sang Giant membuka kedua tangannya, pertanda supaya Edgar masuk kedalam gendongannya.

"Aku bisa jalan sendiri" Edgar menolak

"Ellie, pulanglah!, sampaikan salamku untuk ayah dan ibu"

"tidak, Ellie mohon, kak Edgar jangan melakukan ini" Ellie menangis lebih kencang dari sebelumnya.

Edgar tak memperdulikan tangis adiknya, ia berbalik kemudian melangkah pergi meninggalkan Ellie yang masih terduduk di tanah melepas kepergian kakak yang ia sayangi.

Sesuai tradisi, seorang tumbal atau yang disebut dengan Ficer diwajibkan berjalan ke bukit Feogor ditemani Guard sebutan bagi Giant yang mengawal, perjalanan menuju bukit sangat jauh, oleh sebab itu dibutuhkan waktu dari jauh hari untuk berjalan menyisiri Hutan Bullwyn, hutan satu satunya yang menjadi jalan menuju Bukit Feogor.

Olivier, sang Giant yang juga pengawal terhebat di kerajaan Fikseidon ditugaskan untuk menemani sang Ficer, Olivier mengikat sebelah tangan Edgar dengan sebuah tali yang sangat kuat, ujung tali terikat di tangan Olivier, sehingga bisa dipastikan Edgar tak akan bisa kabur kemana mana.

次の章へ