Ameera yang mendengarkan tidak bergeming sedikitpun. Dia terpaku dan merasa seperti mendapat beban baru di seluruh tubuhnya.
"Begitulah kisah seluruhnya. Jika kamu merasa tertekan, terimalah. Karena kukira itu semua memanglah yang kamu inginkan," ujar Alita yang kembali mengikat rambut panjangnya.
Ameera mengangguk samar, dia tidak lagi dapat merasakan sedih atau apapun. Hanya diam dengan kepala yang terasa kosong.
"Sudah lewat sepuluh menit. Kalian pulanglah sebelum semakin gelap."
"Ah Bibi. Bisakah aku mengetahui dimana pemakaman tempat ibu disemayamkan?" tanya Ameera.
"Itu jauh," jawab Alita singkat. "Pulanglah, sekarang sudah malam," perintahnya lagi.
Ameera mengangguk, lalu dia meminta nomor kontak Bibi Alita agar dia dapat menghubunginya di kemudian hari. Namun wanita paruh baya itu tidak merespon dan hanya berjalan ke dekat pintu sebagai isyarat agar kedua tamunya segera pergi.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください