Varen kembali menghampiri kedua temannya, Tabo dan Saewald, di bangku di dekat lapangan di halaman tengah kampus, biasa disebut lapangan outdoor oleh para mahasiswa karena mereka juga memiliki lapangan basket di dalam ruangan yang biasa dipakai untuk bertanding antar jurusan.
Dengan membawa sebotol air mineral di tangannya, ia duduk diantara kedua temannya itu. Dia masih tidak bereaksi lain, selain memandangi botol itu dan mengingat reaksi dari pria yang baru dia temui.
"Ada apa? Kenapa kamu sedih begitu? Apa dia mengingatmu?" tanya Sae yang penasaran.
"Apa dia memberimu air itu agar kamu dapat berpikir jernih?" tanya Tabo yang memprediksi layaknya seorang cenayang.
Varen mengangguk.
"Anggukanmu itu jawaban untuk siapa?" tanya Sae lagi.
"Tabo. Dia memberiku ini dan bilang kalau aku htidak boleh kehilangan konsentrasi dan harus berpikir jernih."
"Apa? Serius begitu?" sahut Tabo yang terkekeh setelah mengetahui kalau prediksinya benar.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください