webnovel

Alasan

"Begitu, Anda melakukan semua tindakan itu hanya karena ingin menyelamatkan gadis dari Klan Leviathan ini." Grayfia menyesap tehnya lagi setelah dia memastikan.

"Aku tidak menyelamatkan siapapun," Asheel menyangkalnya.

Grayfia mengabaikan itu lalu menatap Ingvild yang berubah menjadi maid di kafe ini.

"Kalau boleh tahu, apa penyakit yang Anda derita sampai Asheel-san secara pribadi menyelamatkan Anda?"

Ingvild ragu-ragu sejenak sebelum menoleh ke Asheel dan menatapnya, sementara yang terakhir hanya mengangkat bahu sebagai jawabannya.

"Sleep Disease / Penyakit Tidur."

"Apa ?! Penyakit Tidur ???" Grayfia terkejut mendengar perkataannya lalu menatap Asheel dengan serius, "Asheel-san, apakah Anda memiliki metode untuk menyembuhkan penyakit tidur? Jika Anda memilikinya, maka itu akan sangat berguna bagi kami Bangsa Iblis dan itu juga akan menyelamatkan banyak nyawa."

Asheel merenung sejenak saat dia berpikir. Apa yang diharapkan wanita ini dari orang keji sepertinya? Walaupun sebelumnya dikatakan bahwa dirinya sangat berbahaya, tapi wanita ini tidak menunjukkan kewaspadaan yang perlu terhadapnya.

Apakah wanita ini berpikir bahwa dia, Asheel Doom, akan secara sukarela menyelamatkan nyawa Bangsa Iblis yang bahkan mereka sendiri tidak memiliki arti di matanya?

Sebenarnya, dia bisa saja menyembuhkan mereka yang terkena Penyakit Tidur, tapi itu akan sangat merepotkan baginya apalagi kondisi dirinya saat ini sedang tidak baik karena stabilitas Chaos-nya yang terganggu.

Jika dia menjawab 'ya', maka dia sendiri akan sangat sibuk dan dirinya akan terganggu karenanya. Toh, dia sama sekali tidak peduli dengan Bangsa Iblis apalagi repot-repot berbuat baik pada mereka.

Dalam sekejap dia merenung, dia lalu berkata: "Tidak, aku tidak bisa melakukannya. Kasus Ingvild adalah spesial. Dirinya memiliki sebuah Sacred Gear bernama Nereid Kyrie yang secara tidak terduga bisa mengatasi penyakit tidurnya jika benda itu terbangun. Aku disini hanya mempercepat manifestasi Sacred Gear-nya."

Grayfia yang mendengarnya hanya menghela nafas setelah itu. Dia tidak berharap banyak padanya, tetapi kekecewaan itu sangat terlihat diwajahnya.

"Begitu, kalau begitu aku tidak akan mengganggu Anda lagi." Grayfia telah mengembalikan ketenangannya, lalu dia berdiri, "Sepertinya hanya ini yang bisa kita bicarakan, Asheel-san. Saya senang bisa berkenalan dengan Anda. Kalau begitu, saya permisi terlebih dahulu."

"Silahkan," Asheel juga mengangguk ke arahnya.

"Sebelum itu, saya berharap Anda akan memberi kami jawaban atas jalinan hubungan baik dengan kami, Fraksi dari Empat Satan."

Artinya jelas jika Grayfia ingin kelompoknya untuk menjalin hubungan dengan Fraksi Empat Satan saat ini, bukan seluruh Bangsa Iblis.

Jelas saja jika Bangsa Iblis memiliki beberapa kubu yang terpecah dari dalam dan keretakan hubungan itu tidak terlihat dari luar.

Walaupun tindakan Empat Satan saat ini bisa mewakili seluruh Bangsa Iblis, bagaimanapun, Bangsa Iblis sendiri tidak terlalu bersatu saat masih banyak pihak yang menentang mereka berempat.

Sejak awal, Asheel menyadari bahwa situasi politik dalam masyarakat Iblis sangat rumit, dan dia tidak bisa terganggu dengan itu.

Setelah membungkuk ke arahnya, Grayfia keluar ruangan. Tapi sebelum meninggalkan kafe, dia membeli beberapa kue terlebih dahulu sebelum pergi.

"....."

Dalam ruangan hanya ada Asheel dan Ingvild yang tersisa, dan sekarang mereka disuasanai oleh keheningan yang canggung.

Ingvild pun memutuskan untuk memecah kesunyian ini:

"Ahem, Asheel-kun. Aku ingin bertanya sesuatu padamu."

"Hmm?" Asheel menoleh setelah mengambil biskuit dan mengunyahnya.

"Kenapa kamu tidak membantunya? Aku rasa kamu memiliki cara untuk menyembuhkan Penyakit Tidur," Ingvild bertanya sambil memiringkan kepalanya dengan bingung.

Asheel yang sedang mengunyah biskuit lalu menatapnya sejenak sebelum menghela nafas.

"Ingvild...." Dia lalu menatapnya dengan serius, "Saat ini aku sedang tidak stabil. Kamu tahu, kan? Saat aku mengambilmu dari Klan Leviathan, aku bisa saja mengambilmu lalu pergi. Tapi saat itu aku malah memperbesar masalahnya yang menjadikan Dunia Bawah berada dalam kekacauan, dan karena itupun tingkat buronanku naik menjadi SS."

"Apakah kamu memiliki alasan untuk itu? Kupikir itu hanya menyenangkan di matamu." Ingvild memiliki ekspresi terkejut yang dibuat-buat diwajahnya.

"Apakah aku sangat jahat di mata orang lain...? Tidak, harus kuakui jika aku adalah makhluk yang keji." Asheel menggelengkan kepalanya pada dirinya sendiri. "Yah, semua itu memiliki asal-usulnya, dan itu dari diriku sendiri."

Bagaimanapun, dia harus mengakui bahwa dirinya sangat keji. Bahkan jika dia memusnahkan jutaan nyawa, dia tidak akan berkedip dua kali sebelum pergi. Itu adalah seberapa keji dia, dan dengan sikapnya yang seperti itu, masih ada beberapa orang yang mencintai dirinya.

Itulah kenapa dia sangat bersyukur bisa menjalin hubungan dengan Sera, saat wanita itu sendiri tahu sifat sejatinya.

"Ya, kamu adalah makhluk yang sangat jahat, Asheel-kun." Walaupun Ingvild mengatakan kata-kata seperti itu, dia malah tersenyum padanya. "Tapi untuk orang jahat sepertimu menyelamatkanku, aku sangat bersyukur."

"Tidak peduli seberapa jahat kamu, sebenarnya kamu masih memiliki kebaikan didalam dirimu. Itulah yang aku tahu darimu, Asheel-kun." Ingvild mengatakannya dengan senyum indah yang terpampang diwajahnya.

"Haha, aku benar-benar semakin menjadi seperti manusia." Asheel mencela dirinya sendiri saat dia tertawa kecil, "Yah, lagipula aku adalah makhluk kekacauan. Aku memiliki semua yang kalian miliki sebagai manusia. Itulah sebabnya manusia adalah makhluk yang paling cocok sebagai simbol dari kekacauan. Atau bisa dibilang jika manusia adalah sosok yang ideal untuk 'Chaos'."

Ingvild tidak tahu apa yang Asheel katakan tapi dia masih tersenyum, "Apakah kamu sudah mengembalikan kepercayaan dirimu?"

"Tidak, selama ini aku selalu percaya diri. Tapi dengan kondisiku saat ini, adalah mustahil untuk membantu seseorang."

"Apakah itu ada hubungannya dengan ketidakstabilanmu itu?" Ingvild bertanya dengan penasaran.

"Ya, setidaknya aku tidak bisa untuk saat ini. Bahkan jika diriku stabil, aku ragu jika aku bisa menjadi orang yang baik. Itu karena aku sudah ditakdirkan menjadi orang yang menciptakan kekacauan."

"Kenapa tidak dari sekarang kamu mencoba untuk berubah menjadi orang yang lebih baik? Menunda-nunda perubahan dalam diri seseorang hanyalah awal dari sebuah kegagalan, kamu tahu?" Ingvild mencoba menasihatinya.

"Aku tidak bisa, Ingvild. Walaupun aku semakin mirip dengan manusia, masih ada perbedaan yang membatasi diriku dengan manusia. Seorang manusia bisa berubah melalui sebuah peristiwa penting yang terjadi dalam hidupnya, tapi aku disini adalah orang yang mempunyai takdir yang tetap. Aku akan selamanya menjadi Penguasa Kekacauan."

"Semua hal yang berhubungan denganmu pasti memiliki kaitannya dengan 'kekacauan'. Sepertinya aku masih tidak tahu banyak tentang dirimu, Asheel-kun." Ingvild terkekeh saat dia berdiri.

Dia lalu memutar tubuhnya, membuat pakaian maidnya berkibar sejenak, dan menghubungkan kedua tangannya dibelakang punggungnya. Dia lalu memasang senyum terbaiknya sebelum berkata:

"Terlepas dari semua yang kamu lalui selama ini, aku disini bersyukur karena telah mengenal dirimu, Asheel-kun."

Terakhir, dia menjulurkan lidah kecilnya sebelum pergi dengan suasana hati yang bahagia.

Asheel hanya menatap punggungnya saat dia juga tersenyum, "Terima kasih karena telah menghiburku, Ingvild."

...

Grayfia saat ini sedang berjalan-jalan di jalanan Kota Kuoh dengan suasana hati yang baik. Selain kue dan minumannya yang enak di kafe, tempatnya juga sangat nyaman dan memiliki kenikmatan tersendiri saat dilayani oleh para wanita cantik yang bertindak sebagai maid.

Dia juga yakin jika para maid yang bekerja disana setidaknya juga memiliki kemampuan tempur yang kuat, beberapa dari mereka bahkan bisa lebih berbahaya dari pemimpinnya, Asheel, yang sebelumnya dia temui.

Arti kata 'berbahaya' diatas bukan berarti para maid itu lebih kuat, tapi sifatnya sendiri yang berbahaya bagi manusia dan mahkluk lain. Setidaknya, dia tahu jika pemimpin kelompok itu adalah Asheel.

Saat memikirkan tentang Asheel, entah bagaimana dia bisa memiliki beberapa kepercayaan padanya.

"Pria yang labil...."

Hanya memikirkannya saja, dia bisa mendapat kesimpulan itu. Benar saja, dia merasa jika Asheel adalah orang yang tidak stabil sejak awal.

Dia bertanya-tanya bagaimana seseorang sepertinya bisa menjadi pelaku dari kekacauan yang sebelumnya timbul di Dunia Bawah.

Yah, dia tidak bisa terus memikirkan hal itu karena sesi jalan-jalan ini juga ada tujuannya.

"Hmm?"

Dia merasakan banyak aktivitas makhluk supernatural yang terjadi di kota ini pada waktu belakangan.

Tapi anehnya, penduduk dunia supernatural di kota ini sangat tenang, karena tidak ada perselisihan apapun yang terjadi pada waktu-waktu ini.

Padahal, banyak pihak dari berbagai fraksi yang juga datang untuk menyelidiki buronan yang mendatangkan kekacauan di Dunia Bawah.

Tapi situasi ini sangat sepi dan tenang. Biasanya, bahkan jika ini masih siang hari, banyak penduduk supernatural yang akan melakukan urusannya sendiri mengingat pelaku buronan masih ada di kota ini. Namun, tidak seperti yang diharapkan karena ini sangat tenang.

Penghalang yang telah dia pasang sejak lama juga mendeteksi banyak aktivitas dari makhluk-makhluk supernatural yang tidak ada hubungannya dengan masalah ini.

Contohnya para Youkai dan Vampir....

Pihak Iblis bisa menjadikan Kota Kuoh sebagai Wilayah Iblis di Dunia Manusia karena sebelumnya mereka sudah membuat kesepakatan dengan Fraksi Youkai dan juga Pantheon Dewa Shinto dibelakangnya, yang pada dasarnya seluruh Jepang adalah wilayah kedua fraksi itu.

Tapi, aneh sekali untuk para Youkai datang ke kota ini? Dan Vampir, bukankah bangsa mereka baru-baru ini diserang oleh kelompok asing....

Mungkinkah....?

Dia memikirkan jika kota ini sudah dikendalikan oleh suatu kelompok dari balik layar. Dan kelompok ini memiliki kaitan dengan penyerang Bangsa Vampir baru-baru ini.

"Sepertinya akan sangat sibuk pada waktu ini karena aku harus menyelidiki berbagai pergolakan yang terjadi di dunia supernatural."

Grayfia mengamati kota sejenak saat dari waktu ke waktu dia mengambil kue dari bungkusan ditangannya, yang dia makan pada saat selanjutnya.

"Setidaknya, penyelidikan ini ditemani oleh beberapa kue yang enak."

次の章へ