webnovel

11. Dona von Schutzel

Pada hari Jumat yang cerah, ada sebuah keseharian yang direncanakan oleh Reita. Reita sudah mempersiapkan diri untuk sekolah dan membalas perbuatan mereka yang membuatnya apes tidak karuan.

Dia sudah siap dengan seragam pramuka yang ia kenakan. Seragamnya tidak selengkap Riku yang merupakan Anggota Pramuka di SMAN 2 Bandung. Ia tidak peduli dan segera pergi ke sekolah setelah berpamitan pada ibunya.

Setelah sampai di sekolah, Reita berhasil tepat waktu dan tidak kena hukuman dari anggota Pramuka yang sedang berpatroli di gerbang sekolah. Ia juga memarkirkan sepedanya dan segera menuju ke kelas.

Sesampainya di kelas, pada saat ia membuka pintunya, tiba-tiba ada ember yang jatuh ke kepala Reita, sehingga kepala Reita tertimpa ember yang berisi air bekas pel pada saat piket.

Reita tahu semua itu pekerjaan kelima temannya. Namun, ia tidak peduli dan berakting seperti karakter anime badass. Semua orang menertawakan Reita kecuali Riku yang sedang ketiduran di kelas.

"Mula-mula gue bakal menargetkan si Dona yang gak ngotak itu. Dia adalah cewek yang selalu menghabiskan uang gue dan bekal gue. Selain itu, dia keluyuran buat mencari makan dan pura-pura jadi pengemis agar bisa dapat duit."

"Untung gue bawa Rinsho biar rasanya enak sekali."

"Kayaknya gue harus menunggu biar bisa menjalankan Rencana Amsyong gue. Lihat saja Dona! Gue bakal kasih Rinsho ke kamu."

Pelajaran dimulai. Gara-gara Riku, Bu Aya resign untuk sementara. Tidak ada jam kosong. Mereka harus disuruh mengerjakan tugas mencatat dan merangkum bab lalu dikumpulkan di meja guru sebelum pelajaran Bahasa Indonesia.

Namun, tidak semua siswa dan siswi mengerjakannya. Ada saja yang bolos dan main TikTok terus. Ada yang juga main Premium Fire, dan lain sebagainya.

Dona dan Selly pergi ke kantin buat gosipin kelas tetangga di MIS, targetnya adalah Aprilia. Anna membaca buku "Menjadi Istri yang Baik" agar dia bisa berada di sisi Reita selamanya. Madun dan Zeni sedang main game untuk bisa direkrut di Esport.

Reita menunggu kesempatan selagi mengerjakan tugasnya. Ia menyelesaikan catatannya terlebih dahulu dan dikumpulkan di meja guru. Nanti, siswi dari kelas sebelah akan membawanya tugas itu ke ruang guru. Semua buku harus dikumpulkan kecuali Riku.

"Yosh! Saatnya gue kasih Rinsho di bekal gue.dan disimpan di bangku Dona selagi gue gak liat." Reita berinisiatif untuk memberikan bekal miliknya yang biasanya.

Reita bersembunyi dengan waspada agar tidak ketahuan. Ia membawa bekal miliknya agar tidak jatuh ketangan yang salah. Ia juga sudah menyimpan bubuk Rinsho di tengah nasi agar tidak ketahuan sama Dona.

Setelah sampai di bangku Dona, ia menuliskan selembar kertas dan menyimpannya di laci Dona. Ia juga memperingatkan agar yang lainnya tidak memakan bekal Reita karena isinya gratisan.

[Dona. Ini buat kamu. Dari Reita. Ini Gratis, kok.]

[Selain Dona, jangan ada yang boleh makan ini!]

Reita segera menunggu kesempatan untuk melihat Dona makan Rinsho. Ia segera kembali ke kelasnya dan pura-pura belajar dengan tujuan untuk menunggu kesempatan untuk melanjutkan rencananya.

^****^

Dona dan Selly pun pulang ke kelas dengan kekalahan mereka. Mereka kalah debat oleh Aprilia yang merupakan Cewek Paling Jago Debat Seantero Sekolah. Bahkan, Aprilia mewakili Lomba Pramuka Wildcard Debat Tingkat Nasional.

"April memang repotin dah," komentar Dona dengan kekalahannya.

"Sok cantik gini mending dijual sama bapak-bapak. Nanti, cewek cantik dan manis kayak aku rebut cowoknya si Aprilia di kelas ini," lanjut Selly ingin merebutkan cowoknya Aprilia.

Dona dan Selly kembali ke kelasnya dan selamat dari cengkraman Bu Aurelia yang galak luar biasa. Sampai Riku dipanggil ke ruangan Bu Aurelia dengan ditemani Aprilia gara-gara membuat Bu Aurelia pusing dengan hasil tugas yang Riku kerjakan.

Dona segera duduk dan mengambil sesuatu di dalam laci mejanya. Ia menemukan sebuah bekal yang diberikan pada Reita serta pesan darinya. Ia mengambilnya dan mencium bau sedap dari bekal Reita dari Bu Miyoko.

Dona melihat pesan itu dan membacanya dengan senang hati. Ia mendapatkan kabar gembira karena ia mendapatkan hadiah. Seandainya, ia diberikan coklat, ia akan setia pada pemberi coklat itu sampai tua. Tapi, ini saatnya bukan hari Valentine.

"Wah! Gratis nih! Makasih Reita!" Dona berterima kasih pada Reita.

Dona membukanya dengan cepat dan membuang tutup bekal Reita yang bermerek Tapirware. Ia memakannya dengan cepat dan merasakan kebaikan dari Reita. Padahal, dia selalu menghabiskan bekal Reita dan menghabiskan uang Reita.

Setelah makan sepuasnya, ia merasa kenyang walaupun tidak menyadari rencana Reita yang akan menyakitinya. Reita merasakan misinya sukses dan menunggu beberapa saat sebelum pulang sekolah.

Setelah itu, Dona akan keluyuran di kelas dengan alasan gabut karena pelajaran Bahasa Indonesia sedang kosong akibat Bu Aurelia dan Aprilia sedang berdebat luar biasa dengan topik perdebatannya Riku.

"Yosh! Sudah selesai! Sekarang tinggal tunggu sampai pulang sekolah! Gue harap pelajaran Biologi gak kosong lagi gara-gara kelakuan +62."

Reita menunggu sambil membaca buku agar dia menjadi lebih baik.

^****^

Setelah pelajaran Bu Misha selesai, Bu Misha berterima kasih karena sudah menyimak pelajaran Biologi dengan baik. Tidak seperti kelas tetangga yang sedang main TikTok dan Premium Fire.

Setelah pelajaran itu, Riku, sebagai anggota Pramuka Penegak, menyuruh teman sekelasnya untuk meninggalkan kelas dan menuju ke lapangan. Ada yang terpaksa kesana karena tidak ingin berurusan dengan pacarnya Riku, Aprilia, cewek paling bikin risih dengan debatnya.

Dona tidak bisa kesana karena tiba-tiba perutnya mual dan ingin muntah. Ia tidak tahu makanan yang ia makan, sehingga ia merasakan tubuhnya tidak baik-baik saja.

"Dona. Ayo! Ke lapangan! Ini saatnya kamu mendapatkan pelajaran Pramuka, lho,"

"Aduh! Kurir! Aku gak bisa. Aku lagi sakit perut," keluh Dona

Riku sudah capek mendengar alasan yang sama. Karena sakit perut dan lainnya, mereka bisa kabur dari pelajaran Pramuka.

"Hadeuh! Ya udah! Mending kamu ke ruangan PMR aja! Nanti, si Natasha rawat kamu disana!" Pasrah Riku mendengar alasan Dona.

"Aku gak bisa berdiri! Tolong aku!" Dona mengeluh dengan keras sambil memegang perutnya.

Riku menghela nafas karena Dona lebay sekali. Ia tidak ingin ada muntahan di karpet kelas. Itu sebabnya, Riku terpaksa membawa Dona ke UKS, di ruangan PMR.

"Baiklah! Dasar alay! Ayo! Aku akan mengantarmu ke UKS sekarang juga!" Riku mengangkat Dona ke UKS

Riku mengangkat dan menggendong Dona seperti Tuan Putri Tidur. Seragam Pramuka yang lengkap dan kegagahannya bisa membuat para guru segan jika seandainya ia masih punya akhlak pada gurunya.

Para cewek yang melihat Riku yang menggendong Dona seperti Tuan Putri bersiulan karena Riku adalah orang yang cukup ganteng. Tapi, mereka tidak bisa mendekati Riku karena mereka akan diomeli oleh Aprilia.

Sesampainya di ruang UKS, Riku masuk menggendong Dona dan meletakkannya di kasur. Riku memeriksa tubuh Dona untuk keperluan kesehatan. Setelah itu, Riku menghampiri anggota PMR yang sedang mengawasi pasien yang penuh dengan alasan.

Setelah mengobrol sebentar dengan anggota PMR, dia meninggalkan Natasha dengan senyuman dan mata kantuknya. Ini membuat Natasha pingsan dan dibawa ke rumah sakit.

Reita sedang mengikuti mengikuti barisan dan menjalani pelajaran seperti biasanya. Para siswa yang bukan anggota Pramuka harus mengikuti arahan dari anggota Pramuka. Nanti, Pembina Pramuka akan memberikan materi pada mereka.

Pelajaran Pramuka berjalan dengan mulus dengan matahari yang memanasi tubuh mereka.

^****^

Jam 15:30, materi Pramuka sudah selesai. Para siswa yang sudah capek bernafas lega karena Pembina Pramuka menyudahi materi yang akan disampaikan. Mereka menyiapkan diri agar pulang lebih cepat dan rebahan di kamar.

Para murid dipersilahkan pulang. Bagi, orang yang ketahuan bolos Ekskul Pramuka, mereka akan dihukum oleh Aprilia dan Riku. Mereka berdua biasanya pulang telat karena urusan Pramuka dan pacaran di Ciwalk.

Reita memberi pesan pada ibunya melalui aplikasi Motogram, aplikasi sms buatan Indonesia. Ia memberi pesan dan berbohong pada ibunya yang sedang di rumah sambil nonton Sinetron.

[LMS]

[Ibu]

[Reita : Bu. Aku pulang telat. Mau beli buku di BEC]

[Ibu :Hati-hati yah! Banyak pelakor di luar. Jangan sampai Kerasukan Mantan lagi yah!]

[Reita : (Terkekeh)]

Reita sedikit tersindir karena ia terkena penyakit Kerasukan Mantan.

Reita memutuskan untuk pergi ke ruang UKS dan bertemu dengan Dona.

Namun, pada saat bersamaan, ada cewek yang sedang kebingungan. Ia melihat Rieta di lorong yang berniat menghampiri Dona yang ada di UKS akibat makan Rinsho di bekal Reita.

Aprilia Sentinel, cewek yang kecantikannya di nerf hanya untuk pacarnya. Ia cerewet dan susah dikalahkan dalam perdebatan. Bahkan, guru Bahasa Indonesia, Bu Minerva harus menerima kekalahan dari Aprilia.

"Eh. Reita." Aprilia menghampiri Reita.

"Eh?! Kamu Pacarnya Riku, bukan?" Tanya Reita melihat cewek yang kecantikannya di nerf.

(Info. Nerf menurut Dunia Games adalah perubahan yang dilakukan di sebuah game terhadap sebagian objek untuk mengurangi kekuatan atau power untuk menstabilkan gameplay di dalam game.)

"Sudah jelas aku pacarnya. Tapi, kalau ada pelakor, aku libas mereka semua!" Tekad Aprilia dengan membara.

"Ada yang bisa dibantu?" Tanya Reita tidak sengaja bertemu dengan Aprilia.

"Kamu liat Natasha gak?" Tanya Aprilia merasa cemas.

"Natasha? Gak kenal," jawab Reita dengan polos.

Aprilia menepuk jidatnya. Ia baru tahu melihat orang yang tidak tahu melihat Natasha di Pecebook. Bagi Aprilia, Facebook sudah dianalogikan sebagai berita hangat di TV Ten.

"Ini nih orang gak tau Pecebook," gumam Aprilia menahan nafasnya.

"Natasha yang kelas XI MIS 1, lho," jawab Aprilia tanpa pikir panjang.

"Ini mukanya," sodor Aprilia memperlihatkan wajah Natasha.

Reita melihat Natasha di status Pecebook-nya. Ia mengerti Aprilia penggila Pecebook, sehingga ia terkadang menjadi bahan gosip dari para cewek itu.

"Oh iya. Gue punya sesuatu buat kamu!" Reita ingin mengatakan sesuatu pada Pacar Riku.

"Apa itu?" Tanya Aprilia penasaran dengan Reita.

"Sebaiknya, begini …." Reita membisikan sesuatu pada Aprilia.

Aprilia terkejut karena bisikan dari Reita. Ia gelisah karena setiap kata yang diucapkan oleh Reita mengenai Riku. Tidak tahu apa tujuan Reita dengan bisikan itu.

"Baiklah! Aku pergi dulu!" Pamit Aprilia segera meninggalkan Reita.

"Riku! Aku datang!" Lanjutnya dengan mata yang penuh dengan mata cinta.

Reita berjalan dengan santai. Ia tidak terlalu peduli dengan suasana sekolah yang semakin sepi akibat semua murid SMAN 2 Bandung sudah meninggalkan sekolah dan anggota Ekskul Pramuka sudah membubarkan diri.

^****^

Setelah sampai di ruang UKS, Reita membuka pintu UKS dam melihat tempat yang sedikit gelap. Ia berjalan dengan keberanian dengan tempat yang cukup gelap itu. Ia tidak mendengar orang yang sedang berjaga.

"Ini UKS apa tempat horor sih? Gelap banget dah!"

Setelah berjalan lurus, ia melihat Dona yang tertidur pulas akibat efek dari Rinsho itu. Reita mengecek tubuhnya yang sedang tertidur pulas.

"Kesempatan nih."

"Gue udah mendapatkan sampel suaranya Dona. Lalu, aku akan mengubah diriku jadi Dona dan menyimpan sampel suaraku yang ku beli di Kalapak."

"Ini saatnya gue balas dendam."

Reita tertawa dengan keras dalam hatinya. Ia menyimpan Virtual Phone di meja dan ia mengubah dirinya menjadi Dona dengan cairan pengubah wujud untuk beberapa saat.

Ia mengambil Virtual Phone milik Dona dan meretasnya. Setelah itu, dia membuka Pecebok yang terbuka secara otomatis. Ia juga membuka Pecebook Live version.

Tak lama kemudian, ia juga menyalakan lampu agar backgroundnya terasa jelas bagi penonton. Ia pun sudah berada di depan kamera meskipun ia malu berada di depan kamera.

"Halo semuanya. Kembali lagi sama aku. Sekarang aku lagi di UKS. Aku gak bisa pulang sekarang karena aku abis bobo nyenyak,"

"Aku cuman mau bilang bahwa Riku itu orangnya ganteng banget.Kalian yang bilang Riku itu gak ganteng salah besar."

"Kenyataannya dia itu orang yang tinggi dan pokoknya dia itu idaman banget. Tapi, kalian gak bisa karena ada cewek yang melindunginya."

"Bahkan, Ruka yang merupakan cewek paling cantik menaruh hati padanya. Sampai dia peluk Riku dari belakang. Wah! Sangat indah sekali!"

Di dalam hati Reita yang menyamar menjadi Dona, bergumam,"Gue sudah hafal naskahnya, nih. Kalau sampai salah, bisa ketahuan gue."

"Nanti lain waktu, aku minta pada cewek cewek di sekolah ini untuk mengadakan Battle Royale untuk memperebutkan Riku agar bisa mendapatkan Kartu Bisa milik Riku yang Limited Edition."

"Buruan! Kita harus merebutkan Riku dan mendapatkan Bank Keliling."

"Sekian. Itu saja. Aku mau pulang dulu. Dadah! Riku. Nanti, gendong aku lagi yah!"

Reita menutup Live dari Doan dan mengunggah video itu untuk disebarkan ke SMAN 2 Bandung. Efek cairan pengubah wujud sudah selesai. Ia sudah menjalankan rencananya.

"Yes! Dona bakal amsyong kalau gini dan dia bakal dipanggil Janda Pelakor untuk selamanya."

"Tak lama lagi, Dona akan kena amsyong karena telah menjadi pelakor untuk selamanya," gumam Reita dengan pikiran yang jahat seperti dalam adegan Sinetron.

"Gue bakal terhindar dari Dona yang membuatku Kerasukan Mantan."

Reta sedikit tertawa. Ia,melihat Dona yang sedang tertidur di ranjang UKS. Jadi, ia ingin memulangkannya ke rumahnya dan pulang nyari alasan dengan Bu Miyoko karena pulang telat.

Setelah rencananya selesai, ia membawa Dona pulang ke rumah yang kelewat mewah itu. Setelah itu, ia pulang dan menunggu rencananya selesai. Rencananya masih panjang. Belum cukup. Ia akan menjalankan rencana utama nantinya.

次の章へ