"Dan kamu pikir aku akan menurutinya?" tanya Dhika dengan suara dingin. Hatinya sakit di perlakukan seperti ini oleh wanita yang di cintainya sampai mati.
Dimatanya Cia sangat jauh berbeda meski memiliki wajah yang sama, masih sangat cantik seperti dulu. Tapi, dia tidak suka perubahan Cia yang menjadi wanita dewasa penuh pendirian.
"Sekarang, bisa biarkan aku pergi?" tanya Cia. Tatapan mereka beradu, Cia tidak perduli dengan ucapan Dhika. Hatinya tidak akan goyah.
"Boy, akan mengantarmu untuk menjemput anak-anak. Aku ingin bersama mereka."
"Tidak sekarang, aku akan menjelaskan pada mereka lebih dulu." Sorot mata Dhika berubah menjadi dingin. Cia tidak perduli, menyadari Dhika dalam posisi lengah, dia langsung keluar dari kukungan pria itu, meninggalkan hotel namun dia masih mendengar ancaman pria itu.
"Bawa dengan caramu atau caraku." Cia mengepal kuat tangannya sambil terus berjalan.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください