Gaby menepuk pelan tangan Cecil, tatapan mereka bertemu, "kamu nggak salah denger, Cia emang nikah sama pak Dhika. Besok kita kunjungi dia dan dengar lebih detail lagi." Cecil ngangguk.
Nggak ada yang buka suara setelah itu, mereka sibuk sama pikiran masing-masing. Kabar ini benar-benar mengejutkan.
***
Sarah sedang buat brownis pas Cia pulang, dia tau banget kalo putri tercintanya itu suka cinta mati sama brownis buatannya.
"Sum ...." Panggilnya.
"Ya nyah?" Sumi sedang nyiapin buah-buahan buat di hias di atas buah.
"Cia kok belum ...." Sarah memperagakan perut buncit dengan tangannya.
"Kok tanya saya? Tanya sama tuan mantu dong ..., kan dia yang nyetak!" Sarah melotot, sebab Sumi terlalu frontal.
"Ngomong sama kamu emang nggak pernah ada solusi." Sewot Sarah.
"Udah tau nggak ada, tapi tetap aja di ajak ngomong." Pengen rasanya Sarah nemplokin fla kemukanya Sumi.
"Hayo ..., lagi ceritain apa?!" Suara Cia ngagetin mereka berdua.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください