Nabastala pagi ini bersinar dengan sangat terangnya sungguh kontras dengan Ayu yang saat ini sedang berselimutkan mendung.
Di keluarga Angkasa, sarapan pagi adalah hal yang tidak boleh untuk dilewatkan.
Pagi ini yang terakhir sampai di meja makan adalah Papa Galih juga Yudi, sepertinya mereka sebelum ke sini telah terlibat pembicaraan yang cukup serius.
"Kamu nggak jadi ke cafe?" tanya Ayu penuh selidik menatap sang suami dari ujung kaki ke ujung rambut.
Ayu ingat sekali semalam sebelum tidur Yudi sempat meminta izin ingin ke cafe tapi sepertinya hal itu urung dilakukan jika melihat penampilan Yudi yang tampak santai sekali.
"Yudi … papa titip Sari, boleh?" tanya Papa Galih pada menantu yang kini dia telah anggap sebagai anak sendiri itu.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください