Menelpon Firman rasanya bukan solusi yang pas, mengingat saat ini Ayu hanya ingin fokus dengan proses recoverynya. Ayu tidak ingin Firman akan menjudge dirinya sebagai lelaki tak berguna jika saja dia mengetahui kalau donor ginjal yang dia dapatkan itu ternyata darinya. Tidak, Ayu tidak mau hal tersebut terjadi. BiarahAyu yang sakit, asal jangan Firman.
"Kenapa, Yu?" tanya Kabar yang sekaan paham dan sangat mengerti tentang apa yang kini sedang menjadi beban pikiran sahabatnya itu,
"Nggak, kok. Aku nggak apa-apa," dusta Ayu pada sahabatnya itu.
"Apa sekarang kamu sedang menyesal karena tak mempertahankan rumah tanggamu bersama Yudi? Untuk beberap saat yang lalu beban pikiran Ayu memang adalah hal tersebut. Tapi sekarang sudah bukan itu. Tapi yang membuat Ayu sedikit tercengang adalah sejak kapan Akbar memiliki keahlian membaca pikiran seperti cenayang?
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください