"Gue sembuh, kok kalian murung gitu? Kalian nggak senang gue sembuh?" kelakar Firman dengan nada bicara yang amatlah pelan. Akbar dan Manda sampai harus menajamkan telinga kala mendengarkan ucapan Firman.
"Kita senang kok, Man," celetuk Manda seraya menyikut pelan lengan Akbar.
"Ayu dan Zaskia baik-baik aja, 'kan?" pertanyaan Firman sangat sukses membuat beku sekujur tubuh mereka berdua.
Sontak lidah Akbar dan Manda menjadi keluh, jawaban seperti apa yang keduanya berikan pada Firman.
Drrrt ... Drrrt ... Drrrt ...
Dering ponsel Akbar memberikan jeda untuk pembicaraan ketiganya. Kedua manik mata Akbar rasanya ingin jatuh berserakan saat ini juga, jantungnya pun seperti di peras saat ini juga.
Walau bagaimana pun Ayu adalah darah daging mereka, darah lebih kental dari pada air. Mereka pasti bisa dengan mudah merasakan bahwa nyawa Ayu sedang berada di ujung tanduk.
"Siapa yang nelpon, lo?" tanya Firman.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください