Merasa kesal dan marah, namun Zahira harus sabar untuk gadis yatim piatu yang tengah berjuang. Zahira mengambil kertas berisi cek itu.
"Baiklah, terima kasih. Boleh aku turun di sana?" tanya Zahira yang rela direndahkan harga dirinya.
"Bagaimana tuan?" tanya supir. Khafi hanya memberi kode dan mobil pun menepi. Bunda hanya bisa menghela napas.
Khafi meraih ponselnya setelah Zahira turun dari mobil. Saat berpamitan Khafi pun tak menganggap Zahira. Hanya bunda yang melambaikan tangan ketika mobil mulai melaju.
"Khafi kamu keterlaluan! Bunda sangat kecewa," ujar terus terang sang bunda menunjukan kemarahan.
Seperti biasa Khafi tidak menjawab apa pun.
"Khafi!"
"Bunda, kalau aku menjawab dan membuat bunda semakin marah, itu juga tidak baik."
"Bunda mohon, bersikaplah baik kepadanya sedikit saja," pinta bunda. "Bunda sudah menelusuri bagaimana dia, dia benar-benar gadis tulus."
"Bunda, sudahlah ... aku lelah."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください