Umar saat ini merasa sedih karena melihat raut wajah dari sini yang tampak sedih karena tidak menemukan keberadaan dari kedua mertuanya dan kakak iparnya saat ini ini tampak wajah dari istrinya begitu sangat kecewa mengetahui kedua mertuanya yang pergi begitu saja tanpa memberi kabar kepada mereka.
"Apakah Sebenarnya aku benar-benar sudah tidak dianggap lagi menjadi anak dari keluarga Ayah dan juga Ibunda...."batin dari Halima yang merasa sedih.
Melihat istinya yang tertunduk sedih tentu saja buat Umar akhirnya berfikir akan melakukan sesuatu yang tentu saja bisa menghabiskan seharian istrinya seenggaknya tercinta ini bisa melupakan kesedihannya dan kembali ceria seperti biasanya.
"Sayang jangan bersedih, sebaiknya kita saat ini pergi mencari segala rumah sakit yang kemungkinan saja Ayah mu ada disana...," ucap dari Umar yang tentu saja saat ini memberikan semangat kepada istri untuk tidak menyerah begitu saja.
Mendengar ucapan dari suaminya ada benarnya Bahkan mereka belum mencoba untuk mencari informasi dari rumah sakit terdekat yang ada di daerah sini hajar lupa Jika dia memiliki suami yang cukup bisa diandalkan dan dirinya tidak perlu membayar ongkos taksi yang mahal karena semuanya gratis.
"Baiklah tetapi kita harus ke rumah sakit mana terlebih dahulu...," ucap dari Halima yang merasa bingung tapi tangannya tiba-tiba ditarik ke arah mobil dan mereka pergi menuju rumah sakit terdekat yang bahkan hanya sendiri tidak tahu karena kalimat tidak hafal dengan letak rumah sakit di seluruh wilayah ini.
"kita akan segera menemukan lokasi terdekat Jangan khawatirPak sopir dan yang lainnya sudah ku suruh untuk pergi dengan menggunakan mobil lainnya sehingga kita akan pergi berdua saja mencari keberadaan ayahmu yang saat ini memungkinkan ditahan di rumah sakit terdekat." ucap dari Umar yang pantas saja saat ini mereka hanya berdua saja di dalam mobil dan tidak ada tanda-tanda pak supir yang sebelumnya datang bersama mereka karena tentu saja maksudnya kau pergi sesuai dengan keinginan dan hanya ada mobil Bodyguard di belakang mobil mereka yang selalu mengikuti kemanapun Mereka pergi.
Bodyguard itu disiapkan Umar untuk antisipasi jika terjadi sesuatu hal yang buruk pada istrinya tercinta lebih tepatnya tidak terlalu mengkhawatirkan tentang dirinya sehingga pemerintah berdirinya oleh beberapa Bodyguard tentu saja untuk mengingatkannya karena mereka tidak boleh menyentuh seujung kuku pun istrinya tercinta.
"Pantas saja beliau sudah tidak terlihat lagi suamiku ini memang sulit ditebak dan cukup misterius serta sangat tampan dan manis." Batin dari Halima yang merasa saya begitu bersyukur karena memiliki suami yang sempurna seperti suaminya.
Setelah mengendarai mobil ini sekitar 15 menit mereka telah sampai di rumah sakit terdekat dan langsung saja mereka mengecek masuk ke dalam rumah sakit itu meminta data pasien ini adalah salah satu rumah sakit yang di bawah naungan yayasan milik keluarga Umar, sehingga Umar bisa mencari segala informasi yang terkait yang berkaitan dengan mertuanya yang mungkin saja dirawat di rumah sakit ini.
"Selamat siang Suster Saya ingin bertanya apakah ada pasien paruh baya yang bernama bapak Hasan?"ucap dari saat ini bertanya pada salah satu suster penjaga kayaknya seperti resepsionis yang menyatakan data jasa pasien rumah sakit ini.
"Tuhan Muda...., Baiklah saya akan segera mengeceknya sebentar." ucap dari suster yang memiliki nama Sari dari Pin yang ada di atas akunya tersebut yang sebelumnya merasa terkejut kemudian langsung saja ngecek buku data pasien nama tidak ditemukan nama bapak Hasan di sana.
Tentu saja banyak sekali suster maupun pegawai rumah sakit seperti dokter ataupun bidan yang sedang bekerja di rumah Sakit ini sangat paham betul dengan siapa sebenarnya Umar yang tentu saja saya merupakan ilmuwan muda yang begitu jenius dan cerdas yang lebih suka tempat yang tenang namun juga seorang pewaris keluarga yang memiliki aset kekayaan milyaran dolar.
"Kakak....,"ucap dari Halimaya saat ini bahkan hampir menangis karena khawatir akan keadaan dari ayahnya walaupun sebelumnya ibunya telah mengambil uang tabungannya tetapi tetap saja hal yang merasa khawatir.
"Jangan khawatir aku akan segera menghubungi segala pihak rumah sakit yang ada di sekitar wilayah bahkan seluruh Indonesia ini untuk mencari tahu keberadaan dari ayah mertua." ucap dari Umar yang tentu saja saat ini tidak ingin istrinya tercinta hanya karena permainan yang diciptakan oleh ibu tiri dari istrinya yang merupakan seorang wanita yang begitu gila harta dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang.
Halima merasa sangat bersyukur mempunyai insang yang berpengaruh setidaknya dia bisa mengetahui dengan cepat saat ini apakah Ayahnya benar-benar di rumah sakit di sekitar daerah ini atau tidak sama sudah dipastikan jika ayahnya bahkan tidak dirawat di rumah sakit sekitar daerah ini sudah dipastikan ibunya tidak membawanya ke rumah sakit namun yang dihasilkan oleh Halima dengan kondisi ayahnya yang saat ini.
"Jangan bersedih ataupun menangis saat ini berdoa saja semoga Ayah baik-baik saja, ingat lagi kau selalu mendoakan doa anak yang sholeh keindahan yang tulus mendoakan kedua orang tuanya.....,"ucap dari Umar yang saat ini dengan lembut mengusap pucuk kepala istrinya tercinta agar lebih tenang.
Tentu saja Umar saat ini mengirimkan pesan kepada orang kepercayaannya tidak hanya mencari keberadaan dari ayah mertuanya dari seluruh rumah Sakit melainkan mencari keberadaan dari tempat tinggal baru mertuanya saat ini karena bahkan Umar belum sempat mengetahui Jika ternyata mertuanya itu telah pindah rumah karena memang tempat pengiriman uang dua bulan terakhir ini
Karena biasanya dikirimkan oleh istrinya nya tidak dikirimkan lagi karena dengan alasan sebelumnya Ayah mertuanya telah mendapatkan keuntungan yang besar di perusahaan tetapi ternyata keuntungan itu tidak cukup bagi seorang ibu mertuanya yang sangat boros dan malah Ayah mertuanya terlilit hutang menyebabkan rumah mewah yang cukup besar yang sebelumnya mereka kunjungi telah terjual.
Bukannya Umar menjadi seorang suami yang jahat yang tidak berbakti kepada mertuanya juga ataupun membedakan antara kedua orang tuanya dengan mertuanya tetapi kedua orang tua angkat istrinya itu berbeda mereka terlalu tamak dan serakah sehingga seberapapun yang diberikan oleh istrinya tidak pernah cukup.
"Sayang jangan bersedih Aku tidak akan membuat mereka lari begitu saja lebaran mau minta maaf atas kesalahannya yang pernah dilakukan kepadamu jika sampai Ibunda mu itu ketahuan lagi hanya berpura-pura demi uang akan ku pasti ibumu akan mendapatkan sedikit pelajarannya langsung dari suaminya." batin dari Umar yang saat ini berusaha untuk menenangkan istrinya dengan memeluknya penuh kasih sayang.
Karena bagi Umar setiap kesedihan dari singkatan cinta itu tentu saja sama saya membuat setiap langkah dan pikirannya tidak akan bisa tenang memikirkan istrinya, karena janji Umar ketika Ijab pernikahan mereka akan selalu bersama mendidik gadis cantik yang telah menjadi wanitanya dan tentu saja Umar wajib membahagiakan istrinya tercinta ini dengan cara mas sendiri yang tentu saja cara yang baik dan benar.
Jangan lupa simpan keperpustakaan, komentar review dan vote. Terimakasih...