Pelarian yang sempurna

Aku menyibukkan diri menjelang hari pernikahan Chot dan lelaki yang menghamili nya ang ternyata bukanlah orang yang benar-benar dia cintai selama ini dan hanya dia jadikan sebagai pelarian semata. Tapi sepertinya hukum alam tidak sedang berpihak padanya sehingga terjadi hal yang tak terduga.

"Amelie," panggil nenek padaku saat aku hendak pergi untuk menyampaikan undangan pernikahn Chot.

"Ada apa, Nek? Apa lagi yang akan nenek katakan padaku kali ini?" sahutku langsung menyerangnya.

"Kau ini masih saja tidak mengerti, apa kau tidak punya rasa malu sedikitpun? Kau ini lebih tua dari Chot dan kau tidak perlu melakukan itu semua."

"Nek, Chot itu keponakanku. Dia juga cucu nenek kan? Memang nya kenapa meskipun aku jauh lebih tua darinya dan melakukan ini untuk nya? Apakah ada larangan dan pasalnya?" aku lantas meraih tas gandengku dan kemudian meraih beberapa undangan yang akan aku bagikan pada teman-teman terdekat Chot.