webnovel

TERSESAT KE ALAM JIN

"Siapa, Merly? Persilahkan dia masuk," jawab sang ayah dengan penuh wibawa.

"Ssssttt… sssssttt!" Seekor ular raksasa berwarna hijau masuk dari luar menghadap kedua orangtua asuh mereka. Dengan santun, mahluk itu berkata, "Ayah dari segala hantu, dan bunda, salam hormat. Maaf jika kedatangan saya mendadak dan tanpa pemberitahuan sebelumnya," ucap ular itu. nampaknya, tata krama tidak hanya berlaku di dunia manusia saja. tapi, juga di alam ghaib.

"Kau terlalu sungkan, Canaka! Apa yang mengundangmu datang ke mari?" tanya sang ayah. Masih dengan suaranya yang tegas, namun penuh wibawa.

"Salah satu anakmu apakah hilang? Tadi aku menemukannya berada di wilayahku," jawab ular besar berwarna hijau itu, dengan kepala tertunduk dan sesekali lidahnya yang panjang dan berjabah keluar, membasahi bibirnya.

"Ya, kau benar. Sudah tiga hari ini kami sudah melakukan pencarian dan tidak ketemu. Kami sedikit pun tidak menyangka jika dia bisa sampai di wilayahmu. Maafkan atas kelancangan putriku. Dia masih baru," ucap sang ayah.

Tiba-tiba, ular itu merbuah dirinya sebagai seorang pria yang tampan rupawan. Dia menunjukkan senyumannya yang menawan yang tanpa sadar, membuat para hantu wanita terhipnotis akan kerupawanannya. "Tidak masalah, ayah. Putrimu tidak sengaja masuk wilayahku. Anda tidak usah terlalu sungkan seperti itu. sudah menjadi keharusan sebagai warga akam gaib kita saling menjaga satu sama lain walaupun kita berbeda."

"Termikasih, lalu, di mana Ruby sekarang?" tanya sang ibu yang juga menghawatirkan putrinya.

"Dia baik-baik saja di tempatku. Sengaja saya bawa ke rumah, karena saya kawatir jika dibiarkan di luaran sendiri, dia akan di serang oleh bangsaku yang lain. Sekarang, dia tinggal bersama anak dan juga istriku."

'Sial! Kenapa dia selalu beruntung. Harusnya, ular ini langsung melahapnya saja saat menemukan si hantu jalang wanita itu berada di dalam wilayahnya!' umpat Lyli, kesal.

Seolah tahu apa isi hati Lyli. Pria yang memiliki wujud ular itu melirik tajam ke arahnya dan menyeringai, membuat gadis berpakaian hitam itu merasa terkejut dan sedikit takut. Entah, ada hal yang meneyramkan pada sorot Canaka.

"Terimakasih, kau telah menjagaya dengan baik. Izinkan kami datang bersamamu untuk menjemputnya."

"Anda tidak perlu repot-repot. Saya yang akan mengantarkannya sendiri dia pulang nanti. Dia masih asisk bermain dengan Marja putri kami. Kedatangan saya ke mari hanya sekedar memberi tahu, kalau dia baik-baik saja dan tak perlu kawatir.

"Termakasih. Maaf sudah merepotkan," jawab sang ayah.

"Tidak masalah. kalau begitu, saya permisi dulu," jawa ular itu kemudian pergi meninggalkan istana para hantu itu. namun, raja dan ratunya tak mau dipanggil raja dan ratu. Melainkan ayah dan ibu. Di alam gahib, memiliki beberapa tingkatan. Waktu pada alam jin, siluman dan hantu itu tidak lah sama. Sama halnya dengan alam manusia. jika di alam manusia seseorang sudah tersesaat di alam jin baginya hanya beberapa jam saja. Sebenarnya dia sudah hilang di dunia manusia itu selama tiga hari tiga malam. Begitu juga di alam hantu. Tiga hari Ruby hilang tak ketemu, di alam jin yang kebetulan tingkatanannya tinggi, dia berada di sana hanya sehari saja. makanya, ular itu langsung datang untuk melapor agar tidak geger di alam hantu ini. Nyatanya, saat ia datang tadi juga semua sibuk mencari gadis itu.

Setelah ular raksasa itu pergi meninggalkan tempat para hantu, Lyli mengambil kesempatan untuk menghasut sang ayah, "Ayah, apakah kau akan biarkan dia begitu saja tanpa memberinya peajaran supaya mau disiplin saat kembali nanti?"

Sang ayah diam. Sementara para hantu-hantu lain saling berbisik, ada yang membenarkan Lyli, namun tidak sedikit pula yang menggap gadis licik itu memang sudah merencanakan hal buruk terhadap Ruby yang malang.

"Ayah, coba kau ingat-ingat lagi. Sudah tiga kali dia melakukan pelanggaran. Dia masih bersikap seenaknya sendiri tak peduli dengan kita semua. Apakah mungkin di aitu manusia yang bebas kemana saja dengan uang?"

"Kita tidak tahu kenapa dia bisa sampai di alam siluman. Lagi pula, siluman yang menemukan dia juga tidak nampak keberatan. Kita bisa tanyakan padanya nanti saat dia pulang," sahut Rizky, sebelum sang ayah dan yang lain belum terpengaruh.

"Tapi, kan… " Kalimat Lyli terputus oleh ucapan sang ibu.

"Yang dikatakan Rizky benar. Jika memang si Canaka siluman ular hijau itu keberatan dan merasa terusik, dia tidak akan masuk tempat ini dengan begitu santun," sahut sang ibu mengambil jalan tengah.

Merasa hasutannya tak berfungsi sama sekali, gadis berpakaian serba hitam itu menghentakkan sebelah kakinya. Kemudian dengan cepat ia pergi tanpa pamit. Benar-benar tata keramanya tidak dipakai

次の章へ