webnovel

Malu-Malu Tapi Mau

Rezqi begitu gemas dengan sang kekasih, lantas mencubit mesra hidungnya yang mancung itu. Gemas sebab sang kekasih menirukan ucapan Pak Abdul dengan mengucapkan juga kata pujian dalam keyakinan yang berbeda dengan dirinya sendiri.

Bahkan, saking fasihnya Amia mengucapkan kata itu, sehingga terbesit di dalam hati Rezqi: Apakah gadis itu akan bersedia mengikut keyakinan dirinya? Dan yang lebih penting lagi, akankah semua ini akan tetap bertahan hingga tiada satu apa pun yang bisa memisahkan ia dengan gadis jelita itu?

"Mungkin kita memang jodoh," ujar Rezqi kemudian yang berhasil memancing Amia untuk memandang ke dalam bola matanya. "Soalnya, selama ini kan sama-sama jomblo."

"Kamu tuh, ya!"

Lagi, Amia menyembunyikan wajah bersemunya itu ke dada Rezqi. Dan lagi, cubitan itu bersarang di rusuk laki-laki tersebut. Membuat Rezqi sedikit menggelinjang kegelian.

"Jangan ngalihin topik, deh."

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください

次の章へ