•note:ini soal takdir, biarkan saja dia yang melakukannya. Setelah di pertemukan pasti akan di pisahkan, begitulah lah cara kerja nya. Bangsat bukan?
Angin terus menyapa rambut dan kulit seorang gadis yang duduk manis di kursi taman, ia sendiri. Kenapa? Ya karena mau sendiri.
Gina menghela nafas berkali-kali sejak tadi, hati dan pikirannya terus tidak tenang dari kemarin semenjak menjenguk Riri dirumah sakit bersama Dinda yang nampak begitu syok berat.
Gadis itu mendongak menatap langit sore yang begitu indah dan kalau di foto pasti jadi aesthetic.
"Kenapa hidup gue jadi makin rumit gini, mana susah lagi buat diselesaikan," keluhnya lalu kembali menunduk menatap anak-anak yang sedang berlarian di taman.
Hari ini taman dekat komplek perumahan Gina cukup ramai, bahkan ada yang bersantai bersama keluarganya disana. Harmonis, itu lah yang Gina rasakan ketika melihat satu keluarga itu berkumpul dan tertawa bersama.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください