webnovel

episode 18

Satu bulan lebih berlalu sejak Andreas menerima undangan dari Keluarga Stark, beberapa hari setelah latih tanding dengan Brandon, dia mendapat undangan untuk dapat berlatih di Winterfell bersama dengan pasukan keluarga Stark atas saran Brandon, yang diantarkan oleh Brandon sendiri sambil mengambil pedang pesanannya.

Dia tahu alasan dibalik undangan itu, Lord Rickard Stark ingin melihat lebih teliti tentang dirinya, serta Brandon yang ingin mencari teman latihan yang untuk mengasah kemampuan berpedangnya.

Selama itu dia juga sudah menyelesaikan pesanan baja untuk pedagang dan para pandai besi, ditambah lagi Eric juga mengirim surat memberi tahu bahwa harga bijih besi serta beberapa hasil tambang lainnya sudah mulai turun, karena tambang mulai bekerja secara penuh dan menyarankan Andreas untuk mulai meningkatkan produksinya.

Andreas juga sudah menyelesaikan peralatan pertanian yang akan dia coba, tak lupa dia juga membuatkan peralatan pendukung seperti cangkul dan sabit berkualitas agar mudah untuk merawat dan memanen tanaman, namun yang paling penting adalah membuat alat untuk membantu membuka lahan.

Disisi lain Andreas membuat skill baru untuk melengkapi kemampuan bertarung, seperti memanah, berkuda, jousting, serta beberapa sihir tambahan.

Sebagai orang modern yang bisa menikmati hiburan apa saja dan kapan saja dalam genggaman, beberapa bulan lebih tanpa hiburan seperti YouTube atau media sosial untuk mengtroll orang atau hanya sekedar membaca meme membuat nya hampir mati karena bosan.

Hiburan yang ada hanya bersosialisasi di tavern sambil mendengarkan bard yang bernyanyi lagu yang berulang - ulang kali dinyanyikan atau menghabiskan malam dengan menikmati tubuh Grayfia.

Lalu Andreas pun membuat beberapa skill seperti bernyanyi, memainkan alat musik dan sebagainya, untuk menghilangkan rasa bosannya dan kadang bernyanyi menghibur orang yang sedang berada di tavern dengan nyanyiannya .

Berkat essence, skill sihir yang dia buat langsung mencapai level tertinggi ketika selesai dibuat, sedangkan skill lainnya hanya beberapa tingkat dibawahnya.

Kini yang dia tunggu adalah mulainya masa tanam yang masih lebih dari dua bulan sehingga dia bisa memulai rencananya.

Selama menunggu Andreas tidak hanya menghabiskan waktu untuk latihan, baik itu bersama Grayfia ataupun di Winterfell bersama Brandon dan pasukan keluarga Stark lainnya, namun juga mulai merekrut orang untuk membantu di bengkel karena jumlah pesanan yang meningkat.

Ditambah lagi dia juga merekrut orang untuk menjadi penjaga keamanan disekitar bengkel yang mulai ramai dengan para pekerja yang pindah di daerah sekitar agar lebih dekat, meskipun untuk area dalam yang masih dia percayakan pada barrier yang dibuat oleh Grayfia.

Ketika tidak ada pesanan yang harus dikerjakan, Andreas kadang menghabiskan waktunya dengan latihan di Winterfell, dan mendapatkan pengalaman bertarung melawan prajurit asli dan bukan dummy seperti di HTC, walaupun levelnya jauh dibawah dummy tersebut, berkat undangan yang dia terima dia bisa masuk Winterfell pada pagi dan siang hari.

Dan pada malam hari Andreas tidak langsung beristirahat setelah selesai latihan, namun bersosialisasi dengan penduduk sekitar atau minum - minum di tavern dengan sesama pedagang dan pengrajin.

Kini Andreas sedang berlatih bersama Brandon, namun dengan kondisi yang sangat berbeda, Andreas yang terlihat masih segar dan Brandon yang sudah kelelahan dengan keringat yang sudah membasahi sebagian tubuhnya.

Sebelum latihan Brandon berkata ini adalah latihan terakhir mereka, karena beberapa hari lagi dia harus kembali ke Barrowland untuk menyelesaikan masa asuhannya pada keluarga Dustin.

"Apa kau menyerah, Bran?." Kata Andreas sambil menodongkan pedangnnya di leher Brandon.

"Aku menyerah." Jawab Brandon lalu menjatuhkan pedangnya dan membiarkan dirinya jatuh terlentang di lantai lapangan.

Setelah itu suara riuh teriakan dan pujian menggema memenuhi tempat latihan, Andreas lalu menghampiri Brandon dan mengulurkan tangan untuk membantunya berdiri.

Dengan tarikan kuat, Andreas membantu Brandon untuk berdiri, dan memberi isyarat pada pelayan untuk membantu melepas zirah yang dipakai.

"Kau berkembang pesat beberapa minggu ini, saat pertama kita bertarung kau tidak berpikir panjang, serta kemampuan yang menurutku sedikit diatas rata - rata namun lebih suka menyerang dengan ceroboh, sehingga tak lebih sebuah dummy bagiku, kini kau mulai bisa berpikir panjang dan mulai membuatku bekerja lebih keras untuk mengalahkanmu." Puji Andreas.

Brandon tersenyum kecil mendengar pujian itu, karena sejak mengalami kekalah saat latih tanding melawan Andreas, dia berlatih dengan lebih giat agar bisa mengalahkan atau setidaknya menandingi gurunya.

Selama beberapa minggu latihan bersama, Andreas selalu memberikan petunjuk dan arahan sehingga membuat kemampuan bertarungnya meningkat, karena itulah dia menganggap Andreas sebagai gurunya.

Setelah pelayan melepaskan zirah yang mereka pakai, Brandon beristirahat di pinggir lapangan sambil melihat pasukan yang sedang berlatih, sementara Andreas bersiap untuk pulang.

"Bran, sebelum kau berangkat ke Burrowland, mampirlah ke bengkelku, aku ada hadiah untukmu." Kata Andreas pada Brandon yang sedang duduk santai, dan lalu pergi meninggalkan Winterfell.

Melihat Andreas pergi, Brandon mengistirahatkan tubuhnya yang kelelahan setelah latihan melawan Andreas.

Dia merasa kemampuan bertarungnya berkembang pesat selama beberapa minggu ini dari pada beberapa tahun di Burrowhall dengan Lord Dustin, dia tahu kemampuannya bertarung memang diatas rata - rata untuk orang seumurnya, namun jika harus melawan household guard veteran yang sudah lama mengabdi untuk keluarganya, dia tahu kekalahan adalah hal yang sudah pasti jika melawan mereka, namun beberapa hari yang lalu dia menantang seorang veteran setelah kesal karena selalu kalah oleh Andreas, dan berhasil mengalahkannya walaupun dengan usaha yang cukup keras dan menunjukkan bahwa latihannya tidak sia - sia.

Disaat Brandon sedang beristirahat, Andreas yang sedang berjalan keluar dari Winterfell tersenyum puas dengan kedekatan antara dia dengan Brandon, serta kedekatan dengan beberapa orang penting yang melayani keluarga Stark, seperti Hullen si penanggung jawab Wintertown, pasangan paman dan keponakan Eric dan Erol, yang menjadi pedagang kepercayaan Rickard Stark, serta Ser Rodrick yang menjadi pelatih pasukan, juga dia berkenal dengan Mikken yang kelak menjadi ketua pandai besi untuk keluarga Stark saat mengantarkan pesanan baja untuk keluarga Stark.

Namun entah mengapa dia belum pernah bertemu anggota keluarga Stark lainnya, seperti istri lord Rickard, Lyarra Stark atau kedua anaknya yang masih tinggal di Winterfell yaitu Lyanna dan Benjen Stark.

Singkat kata Andreas cukup sukses dalam membaur dengan masyarakat di Wintertown dan Winterfell.

Sekembalinya ke bengkel, Andreas melihat beberapa pekerja mengangkut bijih besi, batu gamping, serta batu bara dari beberapa gerobak menuju ke halaman belakang.

Andreas tidak menyangka kepopuleran baja buatannya bisa seperti ini, bahkan dia mendapatkan pesanan baja dari beberapa bangsawan untuk memperbarui persenjataan yang mereka miliki.

Setelah makan siang, Andreas meninggalkan rumah menuju desa yang disewanya dengan mengendarai Shadowmare, letak desa tersebut setengah jam mengendarai kuda di Utara Winterfell.

Setibanya di desa Andreas langsung menuju rumah paling besar, disana dia menemui seorang pria paruh baya sedang duduk di beranda rumah, pria itu adalah kepala desa ini, seketika melihat Andreas, pria itu langsung berdiri dan menghampirinya.

"Tuan Andreas, aku tidak tahu kau akan datang kesini." Sapa kepala desa.

Mendengar sapaan, Andreas lalu turun dari Shadowmare dan menyapa balik, mereka berdua kemudian masuk kedalam rumah, didalam rumah mereka berdua berbincang tentang tempat untuk membuka lahan baru dan kendala yang dihadapi, serta berbincang tentang kemungkinan untuk menanam tanaman baru.

Setelah selesai berbincang, mereka berdua berkeliling disekitar desa, kemudian melihat tempat yang tadi mereka bicarakan.

Disana Andreas melihat sendiri kendala yang dihadapi jika membuka lahan, seperti banyaknya batu besar ataupun pangkal pohon yang menghalangi, namun berkat itu Andreas bisa memperkirakan jumlah tenaga dan alat yang perlu dipersiapkan.

Tanpa disadari waktu berlalu dan Andreas bergegas pulang karena matahari sudah mulai tenggelam.

次の章へ