Lanjutan Episode 4
*brukkk*
...
"Hayoooolooh!!! Ditemukan sepasang insan sedang mengadu mekanik sambil bercumbu mesum di sebuah tempat umum, coffeeshop jakarta. Wahh kurang ajar betul om om gemoy ini! Demi memuaskan napsunya, tempat ibadah dibelakangi mereka begitu asyiknya"
.
*memergoki sambil merekam*
...
Pasangan laknat itu tergesa-gesa merapihkan baju dan celananya. Sambil tertunduk malu dan menutupi muka dari rekaman karyawan kafe tempat mereka mesum itu.
Lalu setelah rekaman diberhentikan, si plontos tiba-tiba bertekuk lutut pada karyawan yang memergokinya.
"Abang.. Ampunn abangg ampunn. Tolong jangan di laporkan polisi abang"
*pintanya sambil sesenggukkan*
"Heh apa sih, dari tadi sudah saya perhatikan dari bawah. Sudah curiga betul ada yamg gak beres. Eh betul ternyata"
.
"Aahhh maaf bang... Ampunnn, pleasee jangan lapor polisi"
.
"Hahaha, enak saja. Kalian sudah mencoreng tempat ini dengan melakukan asusila. Lagi pula saya tidak akan lapirkan polisi. Tapi sebagai bentuk sanksi sosial, saya minta data diri kalian fotocopy KTP saya foto untuk dokumentasi. Atau kalian mau saya viralkan video ini ke media sosial? Silahkan turun ke bawah, payement sesuai orderan kalian dan keluar dari tempat ini"
..
*dengan memelas pucat pasif, mereka turun menahan malu yang luar biasa. Sang karyawan meminta fotocopy data diri mereka dan memfotonya sebagai bukti yang lebih otentik. Mereka lantas membayar tagihannya di kasir sambil menutupi wajah mereka agar tidak ditertawai atau dihina tamu lain yang kedapatan mendengar dan tahu akan kejadian tersebut*
...
"Nih kembalinya, ingat, jangan sampai saya tahu atau kalau saya mendengar ada kalian mencari kafe di sekitar sini lagi, apa lagi sampai melakukan asusila. Saya tidak akan segan-segan melapor ke polisi atas tindakan asusila ditempat ini"
.
*wuuuuuuu.....hooooooo.....rasainn loo, laporin bang, sukurinnn....
Viralin sekalian bang*
....
Suara cemooh tamu lain yang menyaksikan drama pada hari itu
..
"Tenang, tenang, udah cukup jangan ada yang merekam"
.
Dengan perlahan mereka sambil jalan keluar kafe, sambil dibukakan pintu keluar oleh karyawan dan disoraki tamu serta orang lain di dalam dan yang melihat di luar kafe.
*prokkk prokk prokkk prokkk, weeeeehhhh selamaatttt*
Suara tepuk tangan para tamu dan warga sekitar yang menyoraki sampai mereka masuk ke mobil mereka, dan pergi meninggalkan kafe dengan perlahan. Begitulah kejadian drama hari itu yang membuat bulu kuduk merinding.
Meski telah berbuat mesum, atau perbuatan asusila, mereka masih tetap diperlakukan sebagai manusia. Dan tidak sama sekali mendapat bogem dari siapapun atau dilaporkan dan diviralkan. Ku rasa, mereka sudah mendapat pelajaran luar biasa saat itu.
Tentang sanksi sosial yang saat itu pula mereka alami.
...
***TAMAT***