Memanfaatkan Adik Sendiri

"Hallo. Ini siapa ya?"

"Farah. Ini gua, Siska. Masa lu lupa si?"

"Ohh Siska. Iya,iyagua inget. Cuma gua baru tau aja kalo ini nomer lu."

"Iya ini nomer gua. Eh Farah, kita nongkrong yu besok malam sama teman-teman SMA kita yang lainnya. Katanya lu itu punya ade ipar yang kaya raya banget kan? Bisa lah traktir kita, haha."

"Ternyata teman-teman SMA gua masih ada yang belum tau kalo Adrian itu sekarang udah bangkrut. Gua harus jawab apa ya?" pikir kak Farah di dalam hatinya.

"Hallo Farah. Lu dengar gua ga si?"

"Iya, gua dengar. Ya pastinya lah. Mau nongkrong dimana emang? Di restaurant bintang tujuh kalo ada juga gua bayarin."

"Wihh, iya deh yang beda mah. Tempatnya belum pasti si. Palingan besok siang gua kabarin lu lagi. Jadi intinya lu bisa ikut kita kan nih?"

"Ya bisa dong. Masa engga."

"Bagus kalo gitu. Yaudah ya, udah dulu. Besok gua kabarin lagi. Bye..."

"Oke. Bye..."