Sepulang dari kota, Ganjar langsung disambut sikap manja dari Faiz sang buah hatinya yang saat itu sudah mulai belajar berjalan. Baik Faiz ataupun Zahra, mereka sudah memberikan warna indah bagi kehidupan rumah tangga Ganjar dan Aisyah. Meskipun, kerap dilanda berbagai permasalahan. Namun, Aisyah merupakan seorang wanita yang kuat dan tidak goyang dengan guncangan dan prahara rumah tangganya.
Faiz berjalan tertatih-tatih terus berusaha mendekati ayahnya ia seperti ingin digendong sang ayah. Meskipun lelah, Ganjar masih tetap menyempatkan diri untuk memangku buah hatinya tersebut, dan langsung membawanya ke ruang tengah.
"Neng, kamu sudah telepon pengurus pondok belum?" tanya Ganjar menatap wajah sang istri.
"Sudah tadi siang, A." Aisyah melangkah dan duduk di sebelah suaminya.
Lalu ... Ganjar pun menoleh dan kembali bertanya, "Kata pengurus pondok, keadaan Zahra bagaimana, Neng?" Meluruskan pandangan ke wajah cantik sang istri.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください