Menyambut hari yang baru, Laila sudah menyiapkan makanan seorang diri. Sementara Pramono sudah selesai dari masjid dan pulang. Pramono sempat melihat pakaian Hilman yang tersampir di bangku depan rumah. Namun ia biarkan saja dan tidak mengatakan apapun.
"Kamu sudah selesai masaknya, Laila? Biarkan saja suami kamu istirahat! Kamu duduk saja di sini sama kakek. Kakek hari ini seharusnya sudah pergi ke kebun. Namun karena di sini, tidak mungkin kan, kakek ke kebun jalan kaki! Jauhnya berkilo-kilo meter dari sini."
"Lah, siapa yang menyuruh Kakek? Laila ya nggak mungkin kan, sampai menyuruh Kakek untuk mengurus kebun sendirian? Lebih baik kita di sini. Sudah ada suamiku yang bekerja. Kalau aku sudah punya suami, ya manfaatkan untuk mencari nafkah buat kita, kan? Hehehehe," kekeh Laila dengan gemas. Menampilkan giginya yang rapih dan putih.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください