Setahun kemudian, di sebuah tempat perkemahan berlangsung. Terlihat banyak prajurit sedang mengunyah makanan daging bersama rekannya. Seragam dan baju zirah yang dikenakan berlambang agama ekstrim. Berbentuk salib dibalut warna hitam dan ujung salib terdapat anak panah berzig-zag. Ada juga sedang bermain kartu. Bermain perempuan, minum alcohol secara berlebihan. Serta menghina para perempuan tanpa busana. Mereka diikat hingga dipertontonkan kaum laki-laki. Mulutnya disumpal sambil berlinang air mata. Kain diisi minyak tanah. Membiarkan bau menyengat ke rongga hidungnya.
"Bos! Kita apakan nih perempuan?"
"Sudah jelas dong. Kita akan memperkosa sampai puas. Benar tidak, teman-teman?" teriak salah satu prajurit brewok.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください