"Alexa, jam berapa sekarang?"
"Sekarang pukul delapan lebih lima belas menit."
Simon mengerjapkan mata tiga kali. Plafon putih di atas sana telah menemaninya selama tujuh jam penuh. Terdengar membosankan memang, tapi lebih baik dibandingkan isi kepalanya yang kacau. Dan akan semakin kacau karena Simon terjaga semalaman dan sama sekali tak tidur.
'Teruslah bertahan dengan keras kepalamu itu, dan kau akan menyesal pada akhirnya.'
'Yeah, memangnya apa hak ku melarangmu pergi, kan? Aku bukan siapa-siapa mu, aku tidak penting untukmu...'
"Dasar keparat."
Sebaris umpatan sukses meluncur sebagai penyambutan pagi yang mendung. Keadaan masih sama seperti semalam, langit mendung masih betah berdiam diri di langit. Alam barangkali hanya ingin mendukung perasaan kelabu si pria di atas ranjang, tetapi dukungan itu malahan semakin membuat pikiran Simon tak karuan.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください