"Apa kau bilang!" teriak Kelsen berusaha menahan amarah. "Kenapa baru memberi tahuku sekarang?"
"Kupikir memberitahumu sekarang lebih baik daripada saat kau sedang mengunci diri di kamar," jawabku tidak merasa bersalah.
Ia mondar-mandir di dalam ruangan rontgen tempat ia mengetahui semuanya. Di sini hanya kami berdua, tidak ada yang lain. Karena kupikir kalau mengobrol berdua saja akan lebih efisien. Bisa bahaya kalau ada Adis yang bisa dibilang lebih menggebu-gebu.
"Lalu kau berniat melanggar perjanjian dengannya meskipun resiko kematian pada temanmu?" tanyanya peduli. Saat-saat sekarang ia masih memedulikan satu sobatnya dibandingkan ribuan pasukan tanggungannya.
Bibirku tersenyum. "Satu hal yang kuketahui tentang Clara adalah, ia merupakan wanita terkuat yang pernah kutemui. Kegigihannya lebih kuat daripada kelicikan Melodi sekalipun. Meskipun terdengar egois tapi, aku percaya ia bisa menjaga dirinya sendiri dan timnya."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください