webnovel

189.Ujian

"Iya, Linda. Yang jadi harapanmu sama dengan harapan kami dan juga keluarga Bram. Maunya melihat kalian bersatu, membina rumah tangga, punya keturunan. Tapi, takdir berkata lain. Kamu harus ikhlas, nggak boleh menentang kehendak Allah. Artinya, jodoh kalian selesai sampai di situ."

"Linda masih mau sama Mas Bram. Linda nggak kuat pisah dengan dia. Rasanya nggak sanggup, Ambu." Linda mengusap air mata di antara isaknya.

"Allah tidak akan memberikan ujian melainkan yang sanggup ditanggung oleh hamba-Nya. Ambu tahu bagaimana hancurnya merasakan kehilangan. Larut dalam kesedihan boleh saja, tapi hidup harus terus berjalan."

Ambu Lilih mengelus-elus lembut punggung putrinya yang bergerak turun naik karena masih sesenggukan.

"Ujian ini akan membuatmu naik level, ibarat murid-murid kamu, kalau mau naik kelas harus menempuh dulu penilaian akhir, 'kan?"

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください

次の章へ