webnovel

151. Harga Sebuah Kepercayaan

Pukul 22.00 Alea masih belum pulang, Sullivan masih duduk di teras depan. Suara jangkrik dan katak yang menemani mulai lenyap dari pendengaran. Teh manis dalam mug besar kesayangannya juga sudah tandas. Sullivan mulai gelisah, karena cucu kesayangannya belum kunjung datang.

"Ke mana anak ini, kenapa malam sekali pulangnya," gumam Sullivan.

Sullivan meraih ponselnya, ia melihat whatsapp Alea aktif setengah jam lalu. Ia memeriksa story whatsapp gadis itu, tidak ada apdetan aneh, selain video taman kota. Sedikitnya ia bernapas lega, karena anak itu jujur pergi ke mana.

Saat akan masuk ke dalam rumah, dari kejauhan terdengar deru kendaraan bermotor semakin mendekat. Sullivan urung masuk ke dalam dan berdiri di depan pintu. Tidak lama kemudian, tiga buah sepeda motor memasuki pekarangan rumahnya.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください

次の章へ