webnovel

Si Tukang Gengsi

Rio seperti terpukau dengan kehadiran gadis itu, seolah rasa sakit yang tadi di rasakannya tiba tiba hilang.

Pikiran Rania yang tadi kacau sekan sirna saat melihat keadaan Rio yang nampak lebih baik. Gadis itu lalu terdiam.

"Ngapain kamu disini?" Ucap Rio terdengar lirih tetapi kasar.

Rania cukup kaget, tadi respon laki laki sudah baik tetapi kenapa jadi berubah. Kenapa Rania harus terkejut sementara kebiasaan laki laki memang begitu, bukankah ia tidak perlu memasukkannya ke hati.

"Aku ingin melihat keadaan Kak Rio."

"Tidak perlu. Kamu bisa pulang sekarang." Bahkan ia pura pura membuang muka seoalah kehadiran Rania tidak Rio butuhkan.

Entah, niatnya apa. Walau sebenarnya laki laki itu tidak bisa membohongi rasa senangnya dengan hadirnya gadis itu, hanya saja rasa gengsinya terlalu besar.

Rania tidak mau memikirkan sikap itu lagi, bukankah itu sudah biasa Rio lakukan.

"Kak Rio belum jawab pertanyaanku, Kak Rio sudah makan?"

***

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください

次の章へ