"Apa-apa dengan laporan sampah seperti ini?! Kau sedang bermain-main dengan pekerjaanmu, Zidan?!"
Lagi-lagi terdengar suara menggelegar yang berasal dari ruangan Dimas. Semua yang berada di tim keuangan hanya bisa meringis merasa prihatin dengan Zidan yang untuk kesekian kalinya menjadi pelampiasan amarah Dimas.
Ketika melihat pintu ruangan Dimas terbuka, mereka yang awalnya sibuk memperhatikan kembali berpura-pura seakan sebelumnya tak pernah menghentikan pekerjaannya mereka untuk menyaksikan momen-momen saat Zidan terlihat menyedihkan. Zidan keluar dari ruangan Dimas dengan kepala tertunduk lesu, tangannya memegang dokumen yang terlihat kusut seperti bekas diremas menjadi bola oleh seseorang.
Pandangan Zidan yang awalnya tertuju pada lantai, kini terangkat untuk mengamati semua orang yang ada di tim yang sama dengan dirinya. "Hue... Mba Wiwit... bantuin aku, Mba..."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください