Di sebuah ruang perawatan rumah sakit, tampak Dimas tengah berbaring tak sadarkan diri, dengan selang infusan yang melekat di tangannya, kepala Dimas juga di perban.
"Om Dimas, ayo cepat sadar dong, Tari, khawatir Om, ayo bangun Om, Tari mohon ...."
"Sabar, Non Tari, Mbak Yuni yakin kalau Pak Dimas baik-baik aja, jadi Non Tari jangan khawatir ya," tukas Yuni menenangkan Mentari.
Tapi nampaknya hati Mentari masih tidak tenang.
Ceklek!
"Tari!" teriak Laras yang baru saja datang menghampiri Mentari.
"Laras," Mentari pun langsung berpelukan dengan Laras, dan di belakang Laras sudah ada Alvin yang juga turut datang untuk menengok keadaan Dimas.
"Gimana keadaan, Om Dimas?" tanya Alvin.
"Ya, begitulah, Vin, Om Dimas masih belum sadar juga," tutur Mentari sambil menangis.
"Kamu yang sabar ya, Tari," tukas Alvin.
Alvin juga turut memeluk Mentari.
"Iya, makasi ya, Alvin."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください