Di suatu malam yang kelam, terlihat Rania sedang sibuk merias putri nya Anna. Putri nya yang memang sudah memiliki paras bak bidadari, kini hanya dengan sedikit polesan di wajah nya, dan gaun hitam sederhana yang membalut tubuh mungil nya, membuat Anna terlihat begitu cantik sempurna.
Di luar sana, terdengar suara ramai dari warga bukit angker yang kini ikut bahagia merayakan pertunangan yang akan segera di laksanakan.
Wajah cantik Anna terlihat murung, terpendam sejuta kesedihan di hati nya. Ia sangat sedih, dan putus asa, ia kecewa pada David yang pernah berjanji tak akan membiarkan pertunangan itu terjadi.
"Putri ku, kenapa kamu murung ? Pasanglah wajah yang bahagia untuk menyambut calon tunangan mu sayang," ujar Rania yang kini menyadari kemurungan Anna.
"Tidak ada apa- apa Ibu, aku hanya merasa tidak siap untuk berpisah dengan mu." balas Anna beralasan.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください