BOOK 16 = 381 BERCINTA DENGANMU

"Phi ...."

"Kkkh."

Jirayu tetap memonopoli bibir hangat Kim, meski dijambak semakin kuat. Dia menyingkirkan tangan-tangan nakal Kim dalam remasan, lalu memeluk pinggangnya hingga tubuh mereka menyatu rata. Dada bertemu dada. Perut bertemu perut.

Jirayu ingin segera memasukkan penisnya ke dalam tubuh indah ini.

Brugh!

Dia pun menelanjangi diri sendiri begitu membalik posisi mereka. Kim sampai kerepotan mencari napas dan kesadaran terlebih dahulu, tapi tahu-tahu Jirayu sudah tidak berbaju dan membuka kakinya.

"Tunggu, tunggu sebentar," kata Kim. Dia terbelalak karena lutut Jirayu menekan penisnya sendiri yang tegang. Lalu tercengang karena sang suami meremas dua pergelangan tangannya ke sisi bantal.

"Kenapa? Kau gugup?" Jirayu memandangi raut berantakan itu. Kedua mata yang cantik saat berkedip. Hidung mancungnya yang berkilau di bawah lampu, kemudian lehernya yang jenjang.

Gigi-gigi Jirayu pun terbenam di sana disertai hisapan yang rakus.

"Ahh."