"Tidak akan ada yang menolongmu. Tidak seorang pun," kata Aza dengan melirik ruang musik yang pintunya sudah ditutup dari dalam. Pastinya ada orang yang berjaga di luar sana. Tapi kali ini mereka benar-benar lengah. Aza bahkan bisa menarik Aleta ke dalam ciumannya tanpa kesulitan meski gadis itu memberontak luar biasa.
"Ahhmm… umnn! Umnn!"
Aleta memukul-mukul.
Aza hanya tersenyum dan menggigit bibir bawah gadis itu untuk membuka akses lebih leluasa untuk dirinya menjelajahi mulut hangat itu. "Tenang… shhh…"
Aleta pun terengah-engah setelah bibirnya dilepaskan. Sudutnya terjalin saliva tipis. Dan sepertinya Aza sangat-sangat handal dalam melakukan hal seperti ini. Lelaki itu bahkan tahu caranya menggerogoti bibir tanpa harus mengikis kulitnya yang tipis ke dalam luka. Dia tidak menimbulkan jejak. Dan jika Lucas tidak pernah tahu hal yang terjadi hari ini, dia akan baik-baik saja.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください