webnovel

Bab110. Alam Dewa

Fu Daiyu tersentak keras saat merasakan Petir Penyucian menyambar dirinya, sungguh dia tidak menduga Ne Zha akan melakukan apa yang dikatakannya dengan tepat.

Pikiran Fu Daiyu segera bergerak seperti arahan Ne Zha, dia segera mengeluarkan kenangan jahat ketika dia membantai satu Klan tanpa ada satupun yang selamat.

Sesuai perkataan Ne Zha, begitu pikiran itu muncul dikepalanya segera dilibas habis oleh Petir Penyucian, seluruh tubuh Fu Daiyu juga tersengat oleh Petir Penyucian hingga dia merasa seluruh tubuhnya mati rasa.

Tapi satu hal yang membuat Fu Daiyu senang, proses penyucian ini membuat tubuhnya ditempa menjadi Tubuh Suci, salah satu syarat untuk mencapai Alam Dewa.

Rasa sakit memang menggelora diseluruh tubuhnya, tapi semua itu tertekan oleh rasa senang yang membuncah di hati Fu Daiyu, sudah lebih dari seribu tahun dia berharap biaa menembus ke tingkat selanjutnya.

Walaupun dia berada di Alam Inti Kosong yang membuat umurnya ratusan ribu tahun tapi itu tidak membuatnya puas, perasaan menjadi kuat sungguh menjadi bahan bakar semangat untuk dia menjadi lebih kuat dan lebih kuat.

Sekarang, sepertinya perjuangannya selama seribu tahun membuahkan hasil.

Sekarang sudah tidak ada lagi bayangan dirinya menghancurkan satu Klan, kini telah digantikan oleh rasa bersih dari dunia. Fu Daiyu merasakan alam lebih baik lagi.

Tidak diketahui sudah berapa waktu yang dia lalui dalam Petir Penyucian, tapi itu semua terasa sangat lama.

***

Ne Zha menatap langit yang hendak mulai mencerah lagi, sudah menandakan bahwa Petir Penyucian akan segera berakhir.

Matanya melirik Fu Daiyu yang kini telah berlumuran darah sekujur tubuhnya tapi tidak bergeming sedikitpun.

"Penempaan tubuh oleh Petir Penyucian memang mengerikan, itu hampir mengubah seluruh struktur tubuh untuk mendapatkan Tubuh Suci agar dapat menahan kekuatan Alam Dewa," batin Ne Zha menahan napas saat melihat hal mengerikan yang terjadi pada Fu Daiyu.

Ne Zha mengalihkan matanya untuk melibat Pohon Neraka, Pohon itu sangat menyedihkan jika dilihat, sudah tidak ada lagi daun yang terdapat disama, batang merah darahnya kini sudah terkelupas hingga memunculkan cairan sepeti darah sungguhan.

"Pohon Neraka berhasil bertahan, dia sedang evolusi untuk mengambil wujudnya." Ne Zha kini bisa menghela napas lega, peti bening itu berdiri sehingga Ne Zha bisa melihat dengan jelas hal yang terjadi.

Tangannya tak henti-henti memasukan pil kedalam mulutnya, jika ada yang melihat Ne Zha mengkonsumsi Pil Esensi Bulan seperti makan permen mungkin mereka akan meledak marah.

Kondisi Ne Zha sudah membaik karena luka pada lengannya sudah mulai membaik dan menjadi normal lagi berkat berbagai Pil yang dia miliki.

***

Dua jam telah berlalu, Ruan Jian menatap penuh cemas pada Petir Penyucian yang bagaikan Naga perkasa yang terus menyambar lokasi gurunya dan Ne Zha berada.

Banyak Kultivator yang pernasaran dengan Petir Penyucian tapi tak berani menghampirinya, itu karena sebelumnya ada Kultivator Alam Raja yang memaksa masuk kedalam daerah Petir Penyucian segera hancur hangus menjadi debu bahkan sebelum mendekat lagi kearah Petir Penyucian.

"Guru kumohon bertahanlah," batin Ruan Jian cemas.

***

Akhirnya perjuangan dua jam lebih yang sangat berat berakhir, Petir Penyucian telah kembali ke langit dan meninggalkan Pohon Neraka yang hangus serta Fu Daiyu yang kini berdarah disekujur tubuhnya.

Fu Daiyu membuka matanya perlahan, yang pertama dia lihat dari pandangannya adalah Ne Zha yang tengah menghampiri Pohon Neraka.

Dahinya mengerut hingga belipat-lipat saat melihat Pohon Neraka hangus, tentu dia mengetahui jika Tanaman Sihir diserang oleh Petir Penyucian maka kemungkinan besar Tanaman Sihir itu akan menjadi Roh Alan yang mengerikan.

Tapu saat dia melihat Pohon Neraka hangus serta memiliki cairan darah disetiap batangnya yang juga sudah tidak memiliki daun, satu pikirannya adalah Pohon Neraka gagal melakukan evolusi.

Ne Zha tidak banyak bicara, dia segera menyimpan Pohon Neraka ke Alam Nirwana Api. Pandangannya kini terarah pada Fu Daiyu.

"Kau membawa pakaian lain? Sebaiknya perbaiki penampilanmu terlebih dahulu," ucap Ne Zha lalu mengeluarkan meja dan kursi untuk bersantai lagi.

Helaan napas panjang yang terdengar sangat lega keluar dari Ne Zha, dia dengan perlahan menyesap tehnya.

Fu Daiyu menatap heran pada Ne Zha, bukankah pemuda itu baru saja kehilangan sesuatu yang sangat berharga baginya? Tapi kenapa dia terlihat lega? Fu Daiyu tidak berpikir jauh saat mengingat tubuhnya yang kini berlumuran darah.

Segera Fu Daiyu membuat mudra tangan untuk melakukan Ilmu Sihir tanah membuat dinding pelindung seperti kamar mandi untuknya.

Tempat itu sangat sepi dan hening, hanya ada suara aliran air yang terdengar dari balik ruangan batu Fu Daiyu.

Tak lama kemudian Ruan Jian kembali dengan wajah paniknya.

"Dimana guru!" tanya Ruan Jian dengan segera daat tidak melihat gurunya disini, hanya ada Ne Zha yang sedang santai menyesap teh.

Ne Zha menunjuk dengan cangkir di tangannya ruang batu yang dibuat oleh Fu Daiyu dibelakangnya.

Ruan Jian segera menghampiri batu tersebut dan mengetuknya keras, "Guru apakah kau didalam?! Apakah kau baik-baik saja?!"

Batu yang mengelilingi Fu Daiyu secara perlahan menurun kembali kebumi, soson Fu Daiyu segera tertampak dihadapan Ruan Jian.

Mulut Ruan Jian terbuka lebar saat melihat Fu Daiyu, kini Fu Daiyu yang cantin semakin bertambah cantik, kulitnya memancarkan sebuah aura yang sangat menenangkan namun mengerikan disaat bersamaan.

Fu Daiyu yang awalnya terlihat seperti gadis berumur sembilan belas tahun kini terlihat sepantaran dengannya yang baru berumur tujuh belas tahun.

"Aku menembus Alam Dewa, apakah kau tidak akan mengucapkan selamat?" Fu Daiyu tersenyum sangat indah pada Ruan Jian.

"A... Alam... De... Dewa?!" Ruan Jian terkejut saat mendengar pernyataan Fu Daiyu.

"Selamat nona Fu, ini hadiah atas kenaikanmu." Ne Zha melemparkan lima Buah Neraka pada Fu Daiyu.

Tangan Fu Daiyu bergetar keras saat memegang Buah Neraka, dia menatap tidak percaya pada Ne Zha.

"Tuan Ne Zha, ini tidak pantas untukku, seharusnya aku memberi hadiah padamu karena telah membantuku," tolak Fu Daiyu, dia kini ingin memanggil Ne Zha Tuan karena menurutnya Ne Zha afalah dermawan terbesarnya.

"Aku tidak akan mengambil barang yang telah kuberi, kau akan membutuhkannya untuk mengisi Inti Dewamu," balas Ne Zha.

Memang, setelah kultivator menembus ke Alam Dewa maka Dantian akan dirubah menjadi Inti Dewa. Membutuhkan ratusan ribu kali Qi untuk memenuhi Inti Dewa daripada Dantian.

Dengan Buah Neraka itu akan memungkinkan mengisi lebih cepat, lima Buah Neraka sudah cukuo untuk mengisi penuh Inti Dewa tingkat satu.

Alam Dewa dibagi menjadi sembilan tingkatan, yaitu dari satu hingga sembilan. Tapi setiap tingkatan akan memiliki perbedaan bagaikan juran neraka dan langit.

次の章へ