webnovel

Bab28. Pertemuan Besar

Han Xiao tidak pernah mengira bahwa Kaisar Yang Qian akan bergerak begitu cepat menghampirinya di penginapan seperti ini.

"Seorang Ayah." Han Xiao berkata dalam hatinya.

Sudah sangat lama Han Xiao merindukan kasih sayang dari orang tuanya, saat ini di dunia barunya dia memiliki seorang Ayah yang sangat menyayanginya hingga seperti ini.

"Hey nak?" Suara Kaisar Yang Qian memecahkan lamunan Han Xiao.

Sekarang kaki Han Xiao sudah menapak tanah lagi, perjalanan yang harus dia tempuh dua jam hanya dilewati beberapa menit saja. Han Xiao mengedarkan pandangannya, sekarang dia sudah berada didepan Aula utama kekaisaran.

"Ayo masuk," ajak Kaisar Yang Qian.

Han Xiao tidak banyak bicara dan mengikuti Kaisar Yang Qian masuk kedalam Aula, didalam Aula utama sangat megah. Setiap jengkal Aula utama dihiasi oleh barang-barang mewah pernik emas menyilaukan sudut ruangan. Juga terdapat patung Naga yang dikeliling oleh Enam patung manusia yang sangat gagah, itu adalah patung Para Kaisar di Kekaisaran Yang. Diantara salah satu patung itu juga terdapat Kaisar Yang Qian dengan Gada besarnya.

Dalam Aula ada beberapa orang yang juga memiliki jabatan mereka disini, juga ada orang yang paling Han Xiao waspadai yaitu Permaisuri An!

Wajah Permaisuri An sudah buruk saat mendengar Han Xiao tiba di kota Xianxie apalagi saat ini berada didepannya. Belum lagi dia mendengar bahwa Han Xiao akan memimpin sebuah tim untuk Pertarungan Keajaiban, saat dia mendengar hal tersebut dia berpikir bahwa Kaisar Yang Qian sedang membuat lelucon apalagi ditambah ada Bing Xing dalam tim Han Xiao. Menurutnya itu hanya membuang kekuatan pada hal yang tidak berguna.

Permaisuri An sempat berargumen dengan Kaisar Yang Qian tentang penempatan Bing Xing agar dia berada pada tim anaknya Yang Qianfan karena menurutnya kekuatan Bing Xing akan lebih berguna pada tim Qianfan tetapi Kaisar Yang Qian menolak ide tersebut dan tetap menaruh Bing Xing pada tim Han Xiao.

Kebencian Permaisuri An semakin bertambah karena hal tersebut, tapi dia hanya bisa menahan untuk tidak berbuat apa-apa pada Han Xiao dalam terang. Permaisuri memiliki banyak caranya dalam gelap.

"Kaisar dan Pangeran ketiga telah tiba!" Seru seorang perwira.

"Hormat untuk Kaisar dan Pangeran ketiga!"

Semua orang yang berada didalam Aula segera menunduk memberi hormat pada Kaisar Yang Qian dan Han Xiao. Aula utama hening, tidak ada yang berani bernapas kencang dihadapan Kaisar Yang Qian, bahkan jika itu adalah orang dari Klan besar atau dari para Bangsawan. Mereka dangat menghormati Kaisar Yang Qian!

Dengan momentum yang megah Kaisar Yang Qian berjalan diikuti oleh Han Xiao lalu duduk di singgasana nya sedangkan Han Xiao duduk dikursinya yang tak jauh disebelah Kaisar Yang Qian.

"Kau masih hidup nak?" Sebuah suara berbunyi dikepala Han Xiao, segera Han Xiao memiringkan kepalanya dan menengok Permaisuri yang sedang menatapnya. Han Xiao hanya terkekeh menanggapi hal tersebut lalu memandang lurus ke depan lagi.

Han Xiao mengedarkan pandangannya saat ini di Aula bisa dibilang lengkap, semua orang penting Kekaisaran ada didalam ruangan ini, bahkan kursi untuk para Klan terisi oleh beberapa tetua Klan hanya kursi Patriak yang masih kosong. Sedangkan dalam Keluarga Kekaisaran hanya kurang Yang Qianfan Pangeran pertama dan Yang Shui Putri kedua.

Didalam keluarga kekaisaran kekuatan adalah penentu posisi, Kekaisaran Yang tidak memiliki Pangeran kedua karena posisi tersebut diduduki oleh seorang gadis yaitu Yang Shui putri Kaisar Yang Qian. Dia terlahir dari salah satu selir jika bukan karena dia jenius dalam kultivasi mungkin dia hanya akan menjadi gadis biasa di Istana Kekaisaran seperti anak dari selir lainnya.

Hanya Han Xiao yang bisa menjadi Pangeran tanpa memiliki kekuatan, tetapi berkat kecerdasannya dia diangkat menjadi Pangeran. Hanya Han Xiao Pangeran dengan marga lain di Kekaisaran Yang. Tidak ada yang bisa meremehkan kecerdasan Han Xiao dalam berstrategi berperang, banyak peperangan yang dimenangkannya lewat strategi yang dia gunakan. Walau tidak memiliki kekuatan dia miliki kecerdasan yang bisa memperkuat sebuah kekuatan!

"Ayah mengumpulkan semua disini?" Tanya Han Xiao pada Kaisar Yang Qian.

Kaisar Yang Qian mengangguk lalu mengalihkan wajahnya pada Han Xiao.

"Ya untuk merayakan kembalinya anakku dan juga ada pertemuan untuk membahas peraturan Pertarungan Keajaiban yang diubah oleh Akademi, juga kursi untuk ikut dalam pertarungan Keajaiban sangat terbatas pada tahun ini," jawab Kaisar Yang Qian.

"Peraturan dirubah?" Han Xiao mengerutkan dahinya.

"Ya, nanti akan kita bahas setelah semua Patriak Klan datang." Kaisar Yang Qian berkata lalu mengalihkan perhatian pada orang-orang Kekaisaran lagi.

"Sepertinya tahun ini ada perubahan besar? Bahkan mengharuskan Ayah mengumpulkan para Patriak Klan datang?" Han Xiao berpikir.

"Putri Yang Shui telah tiba!" Seruan Perwira terdengar lantang tetapi tidak mengganggu Han Xiao yang sedang melamun.

Seorang gadis cantik yang terlihat lembut dan ceria memasuki Aula, Yang Shui mengenakan Hanfu sederhana tidak terlalu mewah ataupun megah seperti Putri Kekaisaran yang lain. Dia sangat berendah profil karena prilakunya serta caranya berpakaian, dengan sebuah pedang ditangannya Yang Shui memberi hormat pada Kaisar Yang Qian dan Permaisuri An sebelum duduk disamping Han Xiao.

"Anak aneh, apakabar? Sungguh tidak kusangka kau masih hidup," sapa Yang Shui pada Han Xiao tetapi tidak ada jawaban dari Han Xiao, pemuda itu hanya melamun.

"Hey?" Yang Shui melambai-lambaikan tangannya dihadapan Han Xiao tapi masih belum ada respon dari Han Xiao.

Yang Shui menggoyangkan tubuh Han Xiao berkali-kali barulah pemuda itu menyadari kehadirannya.

"Eh Shui? Kapan kau tiba?" Tanya Han Xiao dengan wajah bingungnya.

Yang Shui menggelengkan kepalanya pelan sebelum menyentuh kepala Han Xiao dengan tangan halusnya, "Kau sehat kan?"

Han Xiao menepis tangan Yang Shui dan memelototi gadis tersebut. Sedangkan Po Houzi tertawa dalam hatinya.

"Aku baik-baik saja!" Cetus Han Xiao.

"Kau memang anak aneh." Yang Shui menarik tangannya lalu menggelengkan kepalanya lagi, dia sudah mengalihkan perhatiannya dari Han Xiao.

"Kau yang aneh," gerutu Han Xiao.

Han Xiao sungguh ingin mencakar-cakar Yang Shui hanya saja dia sangat menyayangkan wajah cantik gadis tersebut.

"Eh! Jika semua Patriak Klan datang itu berarti Ne Zha akan darang bersama Patriak Hong," batin Han Xiao senang, jika Ne Zha datang ke Istana Kekaisaran itu berarti Han Xiao tidak perlu mendatangi Mansion Klan Ne untuk menemui Ne Zha.

Han Xiao segera menenangkan dirinya lalu menarik-narik pelan jubah Kaisar Yang Qian, segera Kaisar Yang Qian mengalihkan perhatiannya pada Han Xiao. Wajah tampan serta gagah memiliki ekspresi bertanya pada Han Xiao.

"Ayah, kirim pesan pada Klan Ne agar membawa Ne Zha," bisik Han Xiao.

"Ayah tidak perlu melakukannya, Klan Ne pasti akan membawa Ne Zha dalam pertemuan ini," balas Kaisar Yang Qian.

"Lalu kapan mereka akan tiba?" Tanya Han Xiao.

"Mereka sedang dalam perjalanan, sebentar lagi akan sampai." Kaisar Yang Qian mengangkat bahunya. "Sudah?" Lanjutnya.

Han Xiao mengangguk tanda dia sudah selesai bertanya.

"Pangeran Pertama telah tiba!" seruan Perwira terdengar lagi diiringi pintu yang mulai terbuka.

次の章へ