"Apa kamu sungguh tidak mau mempertimbangkan lagi soal ini Carissa? Coba pikirkan baik-baik."
Pertanyaan Santoso, menunjukkan dirinya tidak setuju atas keputusan Carissa yang sudah memaafkan para tiga orang jahat itu. Menurutnya, mereka bertiga tidak bisa mendapatkan ampunan. Carissa bingung, jari jemarinya mulai bertaut satu sama lain dan teh manis hangat di depannya pun mulai dingin.
"Carissa, kamu melamun ya?" tanya Santoso. Carissa menggeleng kepalanya cepat dan kembali ke posisi semulanya, yaitu kepala menunduk dan jari jemari bertautan. Dirga juga sudah menyakinkan dan berusaha membuat Carissa berpikir ulang, tetap saja jawabannya sama terus. Hingga disaat seperti ini juga, Carissa tidak bisa menjawab lagi, Dirga juga sudah menduga dari awal, bahwa Ayahnya akan jadi macam ini.
Santoso menarik nafasnya dan melirik ke jam tangan mahalnya, "Hah ... Sudahlah, terserah kamu saja Carissa, Ayah harus pergi ke perusahaan, karena jam istirahat sudah mau habis."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください