"Apa salahku?" tanyanya terheran tanpa merasa bersalah sedikitpun.
"Tenang Carissa, tenang ya ... Sana kamu pergi dulu Kak, dia ketakutan."
Dirga pun pergi, diriku kembali dengan tenang. Aku tidak melihat sosok dirinya, sangat menyeramkan bagiku, apalagi dengan tatapan super datar dan dingingnya, dia terlihat seperti monster jadi-jadian. Belaian lembut dari Martin, membuatku semakin menumpah air mataku padanya. "Aku tidak mau lagi melihat dia, aku dia pergi dari depanku," racauku aneh.
Martin pasti mengira kepalaku sudah kehilangan akal sehat. Usai diriku menenangkan diri, ia pun keluar dari kamarku. Itu pun butuh bujukkan lebih dulu, agar aku mau ditinggalkan sendirian. Mataku melirik kesana kemari, sambil mengawasi sekitar dengan was-was, berharap monster itu tidak datang lagi menerkamku.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください