Anna merasa tertampar karena ucapan itu, harusnya memang seperti itu tapi mau bagaimana lagi. Dia sendiri kesal dengan perasaan ini, sangat mengganggu.
Brayn berbisik pada Sebastian, "sekarang mommy yang bucin pada papa. Sungguh beruntung."
Sebastian terkekeh pelan, dia mendengar nada cemburu di akhir kalimat putranya.
"Sudah seharusnya istri begitu pada suami." Brayn mengangguk tapi tetap saja cemburu walau bahagia.
"Mom, Tieta bilang perut ibunya sudah besar seperti bantal bayi." Anna tersenyum mendengar itu. Brayn sengaja mengalihkan perhatian ibunya.
"Harusnya mommy mengundang bibi Sheryl dan yang lain minum teh minggu ini."
"Benar, aku juga ingin si kembar main di sini, kita bisa piknik di kebun buahku kan?" Anna mengangguk.
Anna akan meminta Rei menyampaikan pada yang lain hari minggu ini akan ada piknik dadakan. Dia butuh teman bicara untuk mengenyahkan pikirannya tentang apa yang terjadi hari ini.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください