Taman bangunan kampus. Sandra melangkahkan kakinya tepat di atas pijakan rumput hijau yang menyelimuti hangat tanah di bawahnya. Gadis itu tak menyangka kalau dirinya harus bertemu dengan ibu tirinya sekarang ini. Meskipun kematian sang ayah sudah berlalu, tetapi acapkali dirinya melihat Nyonya Aida, Sandra masih merasakan kesedihan itu ada. Mungkin hanya wanita tua di depannya inilah yang akan menjadi walinya suatu saat nanti. Hubungan keduanya terikat sah d iatas kertas. Setidaknya, Sandra masih punya orang tua meskipun itu hanya sebatas orangtua diri. Semesta menyisakan satu meskipun itu terasa begitu amat memaksa. Sandra seharusnya bersyukur, bukan banyak mengumpat seperti.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください